SEATAP TAPI TAK SERANJANG
Baru menikah beberapa hari ini, itu pun setelah
wanita istimewa ini! Satu saja selain kamu
u dia itu baik, dari keluarga terhormat, dan juga cantik." Tantang Ken, pada sang Kakek, kebetulan sudah beberapa kali dia mencoba mengenalkan Fi
u baik, berpendidikan dan baik hati itu dua hal yang berbeda, apa kamu tidak tahu, banyak manusia yang pintar, memiliki banyak gelar tapi tak memiliki etika yang baik, koruptor, dan penjilat. Ya dia memang dari keluarga kaya, tapi kaya itu belum tentu h
eluarga yang menanamkan nilai-nilai kebaikan. Dia wanita yang akan membuat pendamping
dis itu baik. Ken baru melihat fotonya
engannya, itu sama saja Kakek sudah pertaruhkan nama baik Kakek! Tidak ada t
kali, bahkan keduanya sama-sama bersikap dingin. Walau termasuk gadis yang manis t
kad akan bangun jam lima pagi,
inta di cuekin tapi dia sendiri yang kepo. Tapi naas dia tidak bangun jam lima pagi, tapi jam setengah enam lewat. Aroma m
lembut. Kira-kira apa yang dia masak, ini perut tiba-tiba lapar, dari sema
kamar tujuh tiga puluh. Berharap Naya sudah m
r
padahal itu rumahnya sendiri. Sisa beberapa langkah untuk tiba di meja makan, berhenti sejenak, melihat sekeliling
k saja, dia pasti tidak
os masuk ke perutnya. Dia kaget saat mendengar suara pintu di buka, tanpa merasa bersalah karena sudah makan bubur milik Naya tanpa ijin terlebih dahulu, Kendra melangkah ke arah
adis berhijab instan itu hanya tersenyum dan menyodorkan dua lembar tisu yang kebetulan ada di atas meja persis di sebelahnya berdiri. Walau
kaget, karena ternyata di ujung hidung, dan bibirnya ada bekas bubur yang tadi dia makan di dapur. Ken mene
di Naya memberinya tisu,
kamu begitu bodoh." Me