Metamorfosa Kupu-Kupu malam
aan pada pria seperti Khair. Bukankah di Al-Qur'an sudah jelas disebu
m pernah mengatakannya sewaktu Lena ikut jamaah salat zuhur di masjid dekat rumahn
Bi Inah seraya menenteng beberapa
ak bersemangat. Entah mengapa mo
Bi Inah sembari mengusap kepala Lena dengan lembut. Ah, perlakuan Bi Inah
ri mereka. "Kalau sudah, mari ke kasir," ucapnya. Len
. Namun, tiba-tiba tangan Lena ditarik seseorang denga
e
umah, ayahmu kelaparan. Di mana kamu semalam?"
ke kelab malam lagi," lirih Lena. Dia
mana? Ya dari sana, dan pakaian ini nggak cocok sama
ah memikirkan sedikit saja perasaan Lena? Tidak pernah. Ayah hanya memanfaatkan L
kurang aj*r, ya! Lam
n menampar Lena. "Maaf, Pak. Sebaiknya ja
u tentang mendidik anak? Ini anak saya, jadi terserah mau s
tapi tidak baik menyakiti darah
gaku-ngaku pacarnya Lena, kan? Anak saya nggak butuh laki-laki macam kamu. Ayo Len
a berkaca-kaca, seolah ingin
nya bukanlah orang penting dalam hidup Lena yang
ah prihatin setelah melihat Lena di
lam hidup mereka. Ayo pulang, simpan saja gamisnya d
ja, Den. Biar dia nggak menderi
abel halal dari MUI." Khair terkekeh, tapi ka
Lena agar perempuan itu b