Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Metamorfosa Kupu-Kupu malam

Metamorfosa Kupu-Kupu malam

Alinaa

5.0
Komentar
10
Penayangan
10
Bab

Lena seorang gadis cantik yang sejak kecil ditinggalkan oleh ibunya, hidup bersama sang ayah yang punya banyak hutang dan hoby berbuat maksiat membuatnya dipaksa harus bekerja menjadi wanita malam. Hal itu yang membuat Lena kehilangan kehormatan serta dijauhi banyak orang. Sudah lama Lena ingin berubah menjadi wanita yang lebih baik dan berhenti dari pekerjaan itu, sayangnya, keadaan tak pernah berpihak padanya. Hingga suatu hari dia bertemu dengan seorang pemuda yang bersedia menerima diri Lena apa adanya. Dari sinilah hijrah Lena untuk berubah menjadi wanita shalihah dimulai. Mampukah Lena tetap istiqomah saat godaan demi godaan seakan meruntuhkan perjuangannya? Bagaimana cara Lena meluluhkan hati mertua yang tidak menyukainya serta orang ketiga yang selalu mengusik rumah tangganya?

Bab 1 Terlilit Hutang

Lena, tunggu! Saya sudah bayar mahal untukmu. Jangan lari begitu saja!" Seorang lelaki sedang mengejar Lena. Jangan kamu pikir dia adalah pemuda tampan yang mirip pangeran dari cerita dongeng. Tidak. Lelaki itu lebih cocok dipanggil om-om, karena seumuran ayah Lena. Ayah yang telah membuatnya terjebak dalam dunia gelap seperti ini, hingga berlumur dosa.

Lena telah menjadi seorang wanita hina. Orang-orang menatapnya seperti sampah bila berpapasan dengannya di jalan. Jangankan anggapan orang-orang itu, bahkan dia pun malu pada diri sendiri atas perbuatan yang telah dilakukannya.

Sudah lama tubuh Lena menolak melakukan hal-hal tidak pantas itu, tapi mau bagaimana lagi? Kelab malam dulu menjadi tempat yang asyik untuk menuangkan seluruh kekesalan dan kelelahannya akan hidup yang berat ini. Andai ibu tak meninggalkannya dan memilih pergi bersama pria lain, pasti hidupnya akan lebih baik.

Lena terus berlari sekuat tenaga. High heels di kaki dia lepaskan agar bisa berlari secepat kilat.

Tak sengaja Lena justru tersandung batu di depannya. Sakit. Dia berusaha sekuat tenaga untuk berdiri dan kembali melarikan diri. Tidak! Dia tidak ingin kembali masuk pada lingkar dosa itu.

Sayangnya, keadaan tak berpihak padanya. Lelaki tua itu sudah berhasil menyusul dan kini berdiri di depannya.

"Mau ke mana kamu anak manis? Jangan coba-coba kabur! Atau ayahmu yang tak tahu diri itu akan membusuk di penjara."

'Ya, Allah, apa saya harus tertangkap? Saya tidak ingin melakukan perbuatan kotor itu lagi.'

Rasanya Lena ingin menjerit sekeras mungkin, tapi dia tahu itu tidak akan merubah apapun. Jalanan ini sepi, tidak akan ada kendaraan yang lewat tengah malam begini.

Kenapa hidupnya jadi menderita seperti ini?

Lelaki tua itu mulai membuka kancing baju Lena, lalu menggelengkan kepalanya beberapa kali. "Lena sayang ... jangan menangis seperti itu. Kita nikmati malam ini sepuasnya." Dia semakin mendekat dan mendekat.

Lena mendorong kasar tubuh pria itu sampai sempoyongan. Namun, pria itu tidak menyerah. Tatapannya tajam, seperti singa kelaparan yang akan menerkam setiap mangsa di hadapannya.

"Jangan, Om! Lepasin saya! Saya mohon," pinta Lena memelas, tapi pria yang akrab disapa dengan sebutan Om Ady itu tak peduli.

"Sst! Tenang saja, tidak akan ada yang tahu," ujar Om Ady sembari meletakkan jari telunjuk di bibir Lena. Sisa aroma r*k*k masih menguar di sana.

Muak! Lena muak dengan keadaan mengerikan seperti sekarang.

"Saya mohon, Om," lirih Lena sembari berusaha bangkit. Ia berhasil berdiri, tapi sayang, lengannya kembali dicekal. S*al! Dia benar-benar s*al! Kekuatannya tak seimbang untuk melawan lelaki itu.

"Argh! Kamu ini nggak bisa dibaiki, ya. Oke! Saya akan lakukan dengan cara kasar kalau begitu," sungut Om Ady.

"Tidak! Jangan sentuh saya!" jerit Lena sambil terus berusaha melepaskan diri.

"Kenapa? Kamu lupa siapa dirimu dan sebejat apa kelakuanmu?" tanya Om Ady dengan menahan emosi. Giginya gemeretak, membuat Lena semakin takut, meski tak juga membuatnya gentar melawan.

"Saya ingat! Saya janji akan cicil semuanya, tapi saya mohon lepaskan!"

"Halah, banyak drama! Tidak semudah itu. Sudah, kita nikmati saja malam ini dan terima nasibmu dengan ikhlas," ujarnya.

'Ikhlas dia bilang? Seumur hidup Lena tidak akan ikhlas dirinya menjadi perempuan penuh noda.'

Om Ady menghempaskan kasar tubuh Lena ke jalan, hingga pada bagian sikunya timbul beberapa luka lecet.

Sekarang dia pasrah. Om Ady telah mengunci seluruh ruang geraknya. Dia hanya berharap ada keajaiban untuknya agar bisa lepas dari cengkraman lelaki b*jat itu.

Satu ... dua ...

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku