icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua

Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua

Penulis: Nienoll
icon

Bab 1 MATI

Jumlah Kata:1059    |    Dirilis Pada: 22/01/2024

na dan

tasi. Silakan bikin kopi at

read

--------------------

karena nona mudanya tak ada jadwal lain. Liu Yifen menguap. Ia mengangka

terkena macet, kita berangkatnya pagi-pagi ya Pak," u

erti. "Baik, Nona. Jam ber

ikirkan hal itu. "Hmm... sekitar jam empat p

mengiyakan.

upa soal waktu. "Kalau jam empat saya belum

n ramah menjawa

emudian diam dan duduk rileks kembali. Sang supir terus berkonsen

bra I, yang tak lain adalah Bei, bahwa mereka telah menda

plek kafe dan masuk ke jalan raya," ucap Kobra 3

dan, siap untuk melaksanakan misi. Bei

n, apakah kamu akan membenci saya setelah ini?" pikirnya dalam hati.

oleh ke arahnya. "Siap atau tidak, kamu harus profesional dengan pekerjaanmu, Tu

dengan alis terangkat. "Bukan urusanmu!" kat

hat sensitif akhir-akhir ini. Kegaduhan singkat itu terhenti sejenak saat telepo

n dengan kesal, sambil memerhatikan mereka berdua dari teropong. Ia

bil Liu Yifen melintas di depan Kobra 4 dan Kobra 3. Kobra 3 memberi tahu Kobra 2 dan Kobra I, dua s

ur di belakang kedua sniper, Kobra 3 dan 4. Sang supir dan Liu Yifen tak mencurigai

otor membidikkan senjatanya yang dipasang peredam suara. Mobil sniper mendekati mobil Liu Yifen. Kemudian mobil

atanya, namun sniper yang ada di mobil su

... DO

... DO

n melumuri baju serta celananya. Sang supir kaget dan segera menepikan mobil, berhenti untuk memastikan keadaan m

i seolah-olah tidak ada hubungannya dengan kejadian yang baru saja terjadi. Sesuai dengan

h sakit terdekat. Yang terpenting bagi sang supir adalah memasti

i korban tidak sadarkan diri. Suster segera menghubungi dokter jaga dan memberitahu bahwa ada pas

amar sebagai polisi yang bertanggung jawab atas penanganan kasus ini. Tujuan mereka adalah

pergelangan kirinya dan alat bantu pernapasan. Alat monitor menunjukkan kondisi yang stabil, mena

aan mereka terdengar jelas oleh Soe. Sesekali, Soe meliri

di sini?" tanya Soe dengan kerutan di wajahn

mata Soe yang terlihat hancur. "Tuan, bukankah ini yang Anda inginkan? Tuan hampir berhasil, dan

di bibirnya yang memiliki makna tertentu. Soe berkedip lebih cepat, perkata

kan pernah terjadi. Dulu, ia hanya melihat Liu Yifen tertawa bahagia dan te

tunya! Kamu tunggu saja di sini, biarkan aku yang mengakhiri semu

lurus ke depan. "Kenapa takdir hidup saya seperti ini, Bei?" suara parau Soe menggamb

di wajahnya. "Tuan, ini adalah misi terakhir kita, bukan? Lagipula, ini sangat

ambu

jak dan follow aku juga

mani

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka