icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua

Bab 4 ILUSI

Jumlah Kata:1009    |    Dirilis Pada: 22/01/2024

na dan

tasi. Silakan bikin kopi at

read

--------------------

memberikan senyuman ramah. "Silakan ikuti saya, Nona Me

melalui koridor yang dihiasi dengan kain berukir motif daun pinus. Setiap langkah yang

ng yang dihiasi dengan lukisan-lukisan indah. Di tengah ruangan, terda

eka mengenakan pakaian yang elegan dan tampak bersemangat. Ia mer

h harap. "Nona Meigmei, ini adalah momen yang penting bagi keluarga Chen. Kam

n keberanian dan menjawab, "Saya akan mencoba yang terbaik, Mbok. Meskipun saya masi

Terima kasih, Nona. Kami percaya bahw

erada dalam dunia yang berbeda. Ia berusaha mengikuti al

tiap langkahnya penuh dengan ketegangan dan kekhawatiran. Ia tidak tahu apa ya

Liu Yifen merasa seperti terjebak dalam labirin yang tak berujung. Ia ber

isik di pojok ruangan. Liu Yifen merasa ada yang mencurigakan dengan k

ang mencurigakan di sekitar sini?"

. Salah satu dari mereka akhirnya menjawab, "Kami tidak tahu apa ya

ompok tersebut dan mencari petunjuk lainnya. Ia tidak ingin mengambil risiko d

erinteraksi dengan para penghuni istana dengan hati-hati dan berusaha untuk tidak menimb

gan tekad dan ketekunan, ia akan berhasil menemukan petunjuk yang ia cari. Ia berjanji pa

a pun yang ada di depannya. Ia tahu bahwa perjalanan ini tidak akan mudah, t

n mutiara jiwa. Ia tahu bahwa misinya belum selesai dan masih banyak rintangan yang harus ia hadapi.

ndiri, menguatkan tekadnya. Ia siap

Yifen yang berada tidak jauh dari tempat kejadian. Penasaran dengan apa yang terjadi, ia m

jalar di kulit pipinya. Pandangan matanya ditundukkan dan ia membungkuk berkali-kali sambil mengucapkan kata permohonan maaf ke

ikatakan sebagai seorang kasim. Ia memandang dengan tidak suka pada tindakan wanita sombong te

sudah kelewatan. Kamulah yang menabrak Ming le

ng yang kini menyambut perkataan

amun, seolah-olah Kasim tidak mempermasalahkan is

gren. Namun, tingkah Yoon seperti seorang Nyonya. Yoon b

ang aku pegang?" ujar Yoon, matanya mel

sisinya. Walaupun wajahnya tidak menunjuk

bukan salahku jika aku tidak memarahi wanita tak tahu tata krama d

ala seraya berkata, "Maafkan aku, itu tidak sengaja." Lalu

berkata, "Lebih baik kamu tidak usah me

engan desahan lelah dari Kasim. Ia menggenggam t

g nyaman dengan perilaku sombong dan kurang ajar dari pem

lum bertindak. Ia membuat rencananya agar tidak terliha

ambu

jak dan follow aku juga

mani

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka