Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua
na dan
tasi. Silakan bikin kopi at
read
--------------------
sa bingung dan menoleh ke arah Ming dan Kasim Lu yang hanya diam sep
diri, sambil meletakkan telapak tangannya di pelipis. Ia
transparan. Tangannya terangkat dan memukul penghalang tersebut. "Ini ap
pandangan matanya. Alisnya terangkat sedikit, kemu
ya melihat foto Ming dan Kasim Lu yang ditampilkan di layar terseb
mat d
t wajah yang dingin dan datar. Ia merasa tidak suka ke
il menyapa Liu Yifen. Monitor yang tadi menampilkan
" ucap Bi dengan nada gugup, sambil mencu
n data mereka padaku?" tanya Liu Yifen d
gan marah, nona," kata Bi sambil berusaha meng
n ketidaksetujuannya. "Lanjutkan!" pinta
ap Bi dengan nada yang masih sedikit gugup. Ia menahan air mata yang ha
" Liu Yifen mencoba men
k lagi marah. Ia menunjukkan gambar
ifen. Tiba-tiba, muncul sebuah kursi transp
n serius memperhatikan. Ada beberapa kategori lain seperti "siasat",
e pojok kiri layar, di mana terlihat gambar uang kuno dan jumlah kimpo yang ia miliki. D
a yang sebelumnya ada di sekitar mereka sudah pergi setelah
n dengan senyuman di bibirnya, yang sedang
ia menoleh ke depan. "Nona, terima kasih atas bantuannya. Kami san
as dengan mengan
ja memasuki istana?" Ia sudah mengetahui b
mengangg
Kehidupan Istana? Biarkan aku dan Ming Xiang yang mendampingi. Bagaimana, nona?" Kasi
tempat itu? Dia merasa kebingungan karena tidak tahu apa yang sedang dicari. Tim y
Ya, anggap saja ini sebagai pembalasan budi atas bantuan nona kepada kami. Bia
pikir panjang. Meskipun belum terbiasa dengan aturan di ista
ifen mengiyakan. Mereka membimbing Liu Yifen menuju Biro
ka untuk menghindar. "Minggir! Minggir, jangan menghalangi jalan!"
tandu dengan tergesa-gesa. Meskipun sudah berusaha menghindar, Liu Yifen tetap saja
uk di tanah. "Ini bukan sandiwara lagi. Kamu sudah kena ba
en terjatuh, termasuk Kasim Pengawas yang
a setelah terjatuh. Xio Luzi memba
is yang membungkus mayat di tandu t
a, kamu harus memperhatikan orang lain juga, tahu! Kamu sudah mendorongku ke hamparan bunga,
a, di atas tandu ini ada mayat seorang kandidat yang tenggelam! Jika kamu tidak ingin mendapatk
waban Kasim Pengawas. Kemudian diam-di
elihat wajah jenazah yang penuh luka memar. Matanya turun ke tangan jenazah, di mana terdapat gelang giok yang ma
i k
ambu
jak dan follow aku juga
mani