icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Duri dalam Bunga

Bab 4 4

Jumlah Kata:1155    |    Dirilis Pada: 22/01/2024

a seperti

n menjadi ulat y

jadi hewan

keputusannya inilah ia bisa terbebas dengan sikap Luzman yang begitu merisihkan. Habibah keluar kelas tepat pukul empat

i. Habibah pun segera membal

ya Habibah kemudian Fahim pun berla

lagi kayaknya

jawab Habib

n bingung apa dia berhak memanggil Fahim dengan sebutan calon suami atau tidak. Najma pun menghampiri kedu

k Fahim," ucap Najma

m." Fahim tersenyum namun senyuman i

a, deh yang cuma ngucapin salam buat Ka

juk Najma sambil meringis malu. Habibah hanya berdehem s

tumben ke kelas aku?

Kamu ikut, ya?" tawar Fahim. Najma terdiam sejenak.

ia kangen sama kamu," sambung Fahim. Habibah yang merasa menjadi kambing conge hanya terdiam

ah, ya?" ta

h! Pas banget," sa

cara kalian berdua,"

n marah gitu, Bi

ambilmendelikkan matanya yang me

sung. Inilah yang Habibah tidak suka, Najma memohon tapi tidak berbicara dan wajahnya itu seakan-ak

- -

ersentak dan segera menetralkan perasannya. Jika ada kakak tirinya berarti disana pun ada seseorang yang sempat hadir di hatinya. Ya, Irsyad. Habibah mengucapk

en sama ateu." Suara cadel yang Habib

banget sama kamu," jawab Habiba

abibah dan putranya it

tersenyum. "Alhamdulillah baik, Kak,"

belum bisa Habibah sembuhkan dengan benar. Namun Habibah harus berusaha menerima kenyataan yang sebenarnya. Seketika Habibah

" ajak Syaban sa

ang," jawab Habibah

aca buku sepuasnya. Habibah memang mempunyai perpustakan kecil di kamarnya. Baru saja beberapa langkah kakinya melewati anak tangga, terlihat seorang lelaki tegak berdir

ah menangis mendengar suara Irsyad lagi namun

ambil menelan salivanya.

kamal ateu, ya," sa

ara Irsyad begitu lembut bahkan mungkin lebih lembut dari suara wanita. Habibah hanya bisa menundu

Habibah sambil berlari

ya bersama Aiza, rasa bersalah terus saja menghantuinya padahal Habibah bukanlah wanita

bah dengan tatapan kosong. Lain halnya dengan Irsyad yang merasa bersal

a saat ia sudah turun dari tangga. Habibah yang nyatanya

membuat Habibah terkejut dan seketika kakinya lemas begitu saja hingga Syaban yang sedang digendongnya pun akan terjatuh dari gendongann

ngen sama ateunya," tutu

na melihat raut wajah Habibah yang sendu bahka

amar ateu. Di kamar ada buku baru, lho," jawab

Habibah. Habibah segera menggendong Syaban lalu mengecup kening Syaban. Habibah keluar dari kamarnya lalu menuju meja ma

sini," ucap Aiza sambil mengam

" tanya Habi

" jawab Aiza. Habibah seketika

n datang ke rumahnya. Bagaimana

asyik main sama Syaban," ujar Ibu Habibah. Habibah hanya terdiam. Ia tak ingin m

yah, katanya secepatnya ia akan

llah!" Kag

itu. Otomatis semua melihat pada Irsyad termasuk Habibah. Ia me

h Habibah hanya terdiam. Habibah pun ikut terdiam karena ia sudah tahu sifat ayah,

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka