Fragile Heart (Hati yang Rapuh)
untuk mencari posisi yang nyaman, berharap kantuk akan segera menjempu
Padahal besok, dia harus berangkat pagi sekali untuk sebuah rapat pent
ini rasanya begitu sulit. Kalau dia memberikan Xavier kesempata
mikirkan jawabannya. Namun kali ini, Xavier telah kembali dengan cara yang sangat b
epalanya yang terasa berat dan kembali berpikir. Sementara sinar bulan di luar masuk me
kan apa yang belum terselesaikan di antara mereka? Itu kenapa, dia sangat ingin bicara. Apalagi sebentar lagi
etuju untuk berbic
panjang dan berat. Jauh di dalam hatinya yang terdalam, alasan kenapa dia me
narannya terungkap. Jadi lebih baik menganggap semuanya tidak pernah terjadi. Lebih baik dia dan Xavier tidak perna
di atas nakas-yang selalu tersedia di sana untuk jaga-jaga kalau tengah malam dia terbangun dengan perasaan haus-J
iat untuk mengambil air minum sendiri ke dapur. Jasmine berpikir untuk membuat susu
erhenti dengan napas yang juga terasa ikut terhenti. Di hadapannya, berdiri Xavier yang
yang tertuju pada satu sama lain. Jasmine tanpa sadar menata
i mandi. Saat Jasmine menarik napas, dia memang mencium ar
irkannya dan hendak mengalihkan pandang saat dia melihat sebuah tanda kemeraha
epat, wanita itu memutuskan untuk berbalik, dan hendak meninggalkan
belum tidur?" Xavier
dur, sama sekali bukan u
ita itu hampir menghela napas penuh syukur saat dia menyadari bahwa Xavier justru mengikutinya di belakang. Langkah
jadi. Namun itu tidak terjadi karena sebuah rengkuhan dari be
pir saja membuat kepalanya berdarah, atau tulangnya keseleo, atau pali
sa saj
ebuah suara bariton di belaka
" ucapnya tanpa menoleh, lalu melanjutkan langkahnya menuju bawah. Dia tidak ingin me
yang memberi penerangan redup dan hangat. Dapur tentu saja juga sepi, semua pelayan sudah beristirahat. Saat
idak sadar gelas itu masih di tangannya, bahkan ketika dia hampir terjatuh di tangga. Jasmine bersa
smi
lik dan langsung bertatapan dengan
hut Xavier. Ekspresi di wajahnya jelas menunjukkan ketidaksenan
a, meninggalkannya empat tahun lalu, dan kembali lagi seolah dia tidak memiliki dosa
n nada dingin. "Kau tidak suka d
berusaha bagaimanapun untuk membuat seolah-olah kita
danya mulai sesak oleh segumpalan emos
bisa mencium aroma sabun milik Jelena semakin jelas. Jasmine harus menging
a kita empat tahun lalu, Jasmine," Xavier
berubah menjadi kaku. Dia menyahut dengan nada dingin yang
asan untuk itu," kat
eleng. "Aku t
smi
dengan tajam, "Penjelasan tidak akan mengubah apa pun! Penjelasan tidak akan menyatukan kembali kepingan hatiku yang hancur. Penjelasan tidak akan membuat
a yang berhasil dia ucapkan. Tertohok, yang Xavier berhasil lakukan kemudian hanya gumaman kata maaf yang
r mata yang membasahi pipi mulus wanita itu. Dia sudah berusaha kuat dan