Pancaroba
KARANG JAD
n ajakan tapi pe
--
membuat Aretha kaget tapi juga kesal setengah mati. Entah apa maksud dan
it jiwa ya?!" kesal Aretha s
bingungnya. "Padahal kalian baru saling ngobrol hari ini. Hm...lebih tepatny
s kasar, mencoba menenang
h gue bilang. Di
ima?" tanya Meyr
h! Dia pikir
i mejanya, tapi tarikan tan
-ubun gue udah mulai bera
yak-banyak istigh
duk. Dia sedang tak ingin men
el. Kamu mau bolos lag
al karena di hukum pagi tadi aja masih berasa sampai se
sa di selesaikan nanti. Lagian nggak ada gunanya kam
..
kan dia orangn
a ter
alah satu siswa cerdas dengan IQ di atas rata-rata yang tidak butuh teman. Bahkan rumornya, dia juga m
i mata cewek-cewek labil di sekolahnya. Ya...walau mereka tergila-gila de
a itu bisa di bil
isa. Gue harus selesaikan ur
a bergegas keluar kelas. Bahkan bel yang sudah
a, awa
*
as dan terlihat sangat menikmati penjelasan materi dari guru matematikanya. A
kamu ngapa
kan hanya dari mendengar suaranya saja, membuat Aretha spont
kelas sini, Bu. Tapi udah keburu bel," kilah A
buku apa yang mau kamu
anyaan tambahan lain? Aretha j
buku.
ang kemaren m
iksa membuat Aretha melongo. Dia tak menyangka kalau
ya. T
sabaran. Padahal Saya udah bilang bak
t ingin menyumpal mulut Mahesa yang suka
Sondakh. Bisa-bisa Aretha di hukum lagi. Huft..
kalian," titah Bu Sondakh
h, Aretha dan Mahesa
r yang nggak-nggak?!" tanya Aret
Itu bukan ajakan
ra sepihak, tanpa tanya dulu k
dia mulai mengerti sekarang, kalau
g sekolah nanti," tutur Mahesa dengan tatapan penuh arti,
.maksu
ergi masuk ke kelas. Tinggallah Aretha yang hanya bisa bengong na
ue kok ngga
*
nda pulang sudah berbunyi sejak 30 menit yang lalu, tapi di
ni?" tanya Meyra pada Aretha yang
tu udah pulang," keukeuh Aretha yang s
Aretha tak ingin semakin kehilangan muka di depan teman-
kin aneh-aneh seper
ar dari kolong meja, lalu kini duduk persis di samping Meyra. " Orang gila m
..
ia nyaris nggak pernah ngobrol. Atas dasar apa,
the first sight," sahut
ut wajah datar. Dia tak percaya, hal sema
le," komentar Are
a aja
Gue yakin, dia udah ngerencanain sesuatu yang
ermaluin kamu di depan semua orang? Kal
Aretha juga tidak tahu kenapa dia bisa berpikiran sejauh itu, mungk
k punya alasan buat ngelakuin i
..
alau memang dia mau bikin kamu malu
telah di pikir-pikir la
memanggul ranselnya lalu kemudian berjalan
Area parkiran juga sudah kosong melompong, itu artinya t
" tanya Aretha saat mereka kini sud
elum bel berbunyi. Tapi hari ini, Aretha tak melihat itu. Apa
ha jadi meras
ebetulan gue pengen nyoba p
tanya Aretha se
idak pernah kemana-mana tanpa supir. Alasannya, oran
alau sekarang Ar
mbil tersenyum mencoba menenangkan. " Lagia
ukannya orang tua lo
ari ini, udah nggak lagi," j
ah pesen taks
epat,"Udah. Kamu m
pat, menolak ajakan
an tahu rumah ki
da mengerti. Aretha memang tak
rumah gue,
a menyela pembicaraan keduanya, mem
Mah
*