Aku (Bukan) Anak Mafia
merupakan wakil ketua kelas, di minta mengumpulkan tugas teman-teman, sebab Rehan ketua kelas sedang izin tid
i atas meja Rizky, tiba-tiba Farrel pingsa
h hal 'adziim!
ari, muridnya nampak puca
tugasnya. Bapak bawa Farrel ke UKS du
payahan sebab ia menggendong t
alah satu guru. yang ba
Jawabnya, sambil tangannya
saja," ucapnya. Lalu berlalu ma
, lalu ia melonggarkan dasinya, dan mengambil minyak hangat un
ia menyentuh perutnya,
apa yang kamu ras
kan ingin muntah, namun tidak bisa, Dan i
engan tergesa-gesa, untungnya ruan
pak ya, temani Farrel, k
akit, pak?"
Bapak siapkan mobil, bawa Farrel ke parkiran. pelan-pelan. Yang lain bisa memban
hanya diam tidak menanggapi. Ia sibuk menul
, mobil itu melaju pelan, keluar gerban
mah s
D, langsung di tanga
rnah lihat Farrel pin
nah pak."
orang tuanya?
endiam, jarang berkumpul s
asilnya saja ya."
yang memeriksa keluar,
en?" tanya per
," jawab
uanya?"
Saya Wali kelasnya, Baga
rawat, ada gejala magh akut, mungkin pola makan anak tersebut tidak teratur, Kondisi p
pak Rizky, sebab anak seusianya seharusnya sedang masa-masa menc
jawab pak Ri
rgi cari makan siang dulu dan satunya temani Farrel," pinta Rizky, ia ingin me
saya beli makan siang, biar Izmir temani Fa
hampir sama dengan dirinya, lalu
nya, ya." terang Rizky, Izmir hanya mengangguk, Jika guru lain belum tentu mau membawa muridnya ke rumah sakit, s
un dari taksi. Ia bertugas jam dua siang sampai jam lima sor
itu suaminya, seharusnya masih jam sekolah tapi kenapa a
i?" tanya Qiila, saat sudah dekat
punggung tangan suaminya, dan Rizkypun mencium intens kening Qiila. Kebiasaan saat
ada yang pings
s sek
a belum mulai kan?" ajak pak Rizky, ia menarik lembut tangan Qiila. Qiila hanya men
e sekolahnya buat di mintai alamat rumahnya, mungkin nunggu anak itu bangun, sekarang sudah di ruang perawatan'" terangnya panjang, namun ia juga bingung, anak seusianya bisa sakit karena kecapek'an dan stress. Padahal sekolah n
ingsan. Nampak pucat wajahnya, tangan kirinya terpasang jarum saluran infu
bangun belum?" Tanya Riz
pandangannya teralihkan, ia
ari Izmir menatap kagum ke wanita si belakang gu
Qiila, Qiila merasa geli di panggil Ibu. Qiila
l dekat sama sia
han nya lagi tidak masuk, lagi
pendiem, tapi Farrel lebih su
itu
shalat dulu ya
saja." jawa
au pamit sebentar ke
Ayah, Arel kangen...ayah...ay... yaah!" Igaunya, keringat ding
gun.. Rel!"
el kembali." pak Rizky menepuk nepuk pipi Farrel.
ucap pak Rizky
tiba, pandanganya kosong, men
r, Nak," uca
..di mana Ay
coba menyadarkan Farrel, meskipu
Ia menyentuh lembut keningnya, Ia juga
ngnya tidak
n yang masih kosong, Qiila terpaksa menampar pipi Farrel cukup keras, untuk menyadarkan in
kangen Ay
but punggung Farrel, Izmir dan pak Rizky suami
arkan Farrel menangis di pelukannya, ia tidak mempedulikan kemeja
, Farrel melepas pelukanya
a Farrel, setelah menyad
r di sini,"
tanya Farrel. Qii
dikku kalau aku di sini,.. aah." pekiknya, salur
bergerak dulu
kata, Rizky lari keluar untuk memanggil Dokter. Izmir sendiri merasa k
ulu." ucap Izmir, ia b
sih sangat lemas, darahnya menetes dari bekas jarum, saluran inf
ia memeriksa k
a Dokter yang mempunyai nama Angga,
urid suamiku,
nya Dokter,
ky, saat ia masuk ke r
a, Dokter bedah dan penyakit dal
ky, dan Tomy pun masuk, tangan kanan dan kir
darahnya, darahnya sehat, hanya saja tekanan darahnya sangat r
dah bangun, tolong di suruh makan dan
angan kanan, Dokter tersebut keluar, Rizky lupa menebus obat yang tadi di berikan
at dan sekalian nebus obatnya, nanti k
" jawa. To
er, nanti saya juga bisa temani kalian, kalau di
zky? " tanya Tomy, Q
Pak Rizky spontan melotot ke arah Tomy, Tomy salah tingkah, Qiila pun menatap Rizky, seakan siap menela
tu, Qiila menarik Rizky,
kamu cerita begitu sama muridnmu, Mas!" prot
dak sengaja," Ri
jatah malam in
ta maaf," Iba pak Rizky, ia mengejar Qi
njauh, meninggalkan suaminya semakin jauh dan hilang di be
dalam lift, Riz
, ia marah kepada suaminya. Namun malah membuat Rizky geli. Istrinya akhir-akhir ini suka m
ila, ia tak mempedulikan beberapa orang yang
ucap Rizky, ia menangkap tangan Qiila d
ak muridku yang tadi kau pel
u sama muridmu sen
in kali jangan peluk-peluk s
Lalu bunyi lift berdenting, menandakan mereka sampai di lantai tujuan,
. Keduanyapun berpisah, sebab Rizky yang masuk ke tem
gar, bagaikan belaian kasih sayang Tuhan te
dari dalam tasnya, dan ia memakai