Mendadak Dinikahi Om-Om
nggam lembut oleh laki-laki yang Nala yakini bernama Pak Muh. Langkah kakinya mengayun pelan sesuai dengan
, Ya Lord, masak jodoh gue seumuran bapak-bapak
lembut oleh Pak Muh dan dialihkan pada pengantin laki-laki bernama Bastian Wilantara. Entah bagaimana latar belakang laki-laki itu, N
pertama kali. Bayangan mamanya memberi nasihat untuk berbakti pada suaminya, membuat Nala lekas mengalungkan kedua tangannya sebelum c
. prok
wi
as jangan lama-lama, la
angsat! Congor siapa sih itu, nggak sopan banget." Nala memberikan tatapan yang ramai disebut Bombast
inggangnya dirangkul posesif. Saat ia menoleh,
. Ia memajukan wajahnya agar lebih dekat dengan teling
gama, negara, dan Tuhan ini adalah tipikal orang yang peka dengan keadaan sekitar. Nala membala
ralat, hanya berpura-pura memberikan senyuman hangat sebagai balasan dari do'a yang dilontarkan para ta
kehadiran kawan-kawannya yang tampak tersenyum
ga ganteng banget," ucap Vivi dengan senyuman
itu, membuat langkah kakinya yang tadi sempat macet kembali berjalan m
pp
aja, membuat Diana tak bisa melanjutkan ucapannya. Tangannya menepuk he
yang sudah bebas dari bekapan tangan besar Argi. "Kenapa?" tanyanya dengan raut wajah penasaran. "De
perempatan jalan deket lampu merah itu loh," sahut Argi dengan cepat yang lekas mendapat ang
diberi ketabahan dalam menjalani pernikahan tak diharapkan tersebut. Setelah berfoto memasang wajah ria dengan teman-temannya dan melupakan sosok suaminya d
pelan memasukkan sesuatu ke dalam kantung kemeja yang diguanakan Bastian. Bastian sendiri tampak menaikkan kedua alisnya dan membiarkan benda asing itu tersimpa
cam hidangan yang tersedia. Memang, soal makanan tidak akan dilewatkan oleh mereka. Otak teman-tem
it mencondongkan tubuhnya agar bisa menjangk
ejut karena tiba-tiba ada angin berhembus. Buru-buru ia m
ekitar satu jam
rasaan. Itu saja tidak ada yang dirinya kenal selain teman-temannya. "Iya, nanti aja. Tanggung. Udah d
berakhir. Orang pertama yang merasa lega tentu saja Nala, karena
saya b
langkah mendekat ke arahnya, tangannya terulur untuk membuka resleting gaun yang dikenakannya. Tentu
ibuat sulit membuka resleting seorang diri agar penganti
g seketika, sebelum akhirnya ia memejamkan mata. Tiba-tiba saja otaknya malah membayangkan dirinya bersenggama deng
. Gue nggak mau ya Om kalau tiba-tiba Om loyo pas gue belum selesai. Nggak berhara