Surga Yang Direnggut Paksa
rah yang saat itu memang masih sangat muda, Sarah terpaksa harus melangkahi Hasnah sang kakak, karena memang Hamzah adalah laki-laki
bih ujian pertama yang harus dilalui oleh Sarah adalah kehadiran kakaknya Hasna. Dan sejak Hasna ada dalam rumahnya banyak sekali perubahan ya
ia pun langsung mencari sumber suara dan membuka pintu. D
an juga Mas Hamzah" jawab Sarah yang langsung
iri kenapa ibu harus meminta izin sama kamu ataupun Hamzah! "Uc
luarga Sarah yang hanya seseorang yang sangat sederhana Dia juga bukanlah wanita yang terlahir dari keluarga mapan dan berkecukupan
alaupun memang sejak awal Hamzah berpacaran dengan Sarah mereka tidak terima jika putranya itu me
ah bawa ya "ucap Sarah yang langsung mengambil
na apa dia belum pu
Hanya dia masih ada pekerjaan di
arganya tapi sayangnya sampai dengan detik ini kamu masih belum bisa juga untuk hamil Sar
amanah dan Mas Hamzah untuk memiliki momongan Sarah
il dan memberikan Ibu cucu Ibu sudah tidak sabar" ucap kembali sang ibu mertua membuat Sarah bingung untuk menjawabnya.
ndanya terlebih dahulu, tetapi ternyata hal itu malah membuat dia tidak bisa memiliki keturunan sampai dengan detik ini. seperti yang orang-orang katakan jangan pernah menunda untuk
menyewa pembantu Sarah? "Ta
rang asisten rumah tangga di rumah lagi pula, aku bisa mengurus semuanya sendir
dan juga sibuk memasak segala macam lalu yang mengurus suam
istri untuk melayani masa Hamzah dengan baik lagi pula Sarah
tanyaan yang membuat hati Sarah terluka tetapi dia tetap menghargai Ibu mertuanya tersebut karena mau bag
ia melihat banyak sekali makanan yang terhidang di mej
setiap hari? "Tanya kembali La
ng sengaja membuat makan
upi segala kebutuhanmu masak saja sampai sebanyak ini padahal kalian hanya tinggal berdua di rumah sam
makan karena Sarah masak makanan kesukaannya "jawa
n mau kamu angetin besok pagi jangan sampai putra semata wayang Sa
rusahaan, sehingga wajar saja Sarah memang harus berhati-hati untuk memperlakukan Hamzah dengan baik. Walaupun memang selama mereka berumah tangg