Terjerat Hasrat Cinta Atasanku
njawab sepatah kata pun deng
epan pintu sambil meny
asri tetap tak bergeming. "Sekarang kamu secepatnya enyah da
bu mengusirku?" tanya kembali Sintia yang tak pua
h muak dengan sikap Sintia yang tak p
, kamu sama sekali tidak menghasil
dorong Sintia sampai jatuh ke tanah dan Bu asri membalikan badannya dan melangkah masuk ke
k pintu rumahbibu tirinya, "Bu, tolong bukan pintunya, aku janji aku aka
akan Sintia. "Sudahlah Sintia kamu pergi jauh dari sini, aku s
asuk ke dalam rumahnya dan tak menghirau
lagi, akhirnya Sintia memutuskan untuk bangkit, dan membawa
semakin sore Sintia berhenti di sebuah pohon yang rind
mpai mengeluar air matanya yang tak terhitung berapa tetes yang keluar, Sintia
di kawasan komplek mewah. Bisa dikatakan itu adala
bawah pohon merenungkan nasibny
ompok laki-laki yang sedang naik sepedah kebut-kebutan sedangkan
Sintia menarik baju nenek tersebut supaya tidak tertabrak sep
sebut, Sintia dan nenek itu lan
intia yang kepalan
ntung saja nenek tersebut tidak
u, nenek tersebut segera bergegas menelpon
ujar wanita tua tersebut sambi
datang membawa Sintia untuk sege
mobil dia melihat tas besar di bawah po
n ke arah pohon tersebut un
itu dan melihat sebuah ijazah
nak yang menolongk
ebut dan segera masuk mobilnya dan m
ar dan memegang kepala bagian
u sakit sekali
atanya kembali, dan di
amar rawat vvip. Kamar yang sangat luas dan bercat
ku, aku di mana ini?" uja
tirahat dulu ya," sahut perawat yang ada d
atanya mengingat ap
ya semakin merasak
olong nenek tua itu,
rumah sakit, tiba-tiba wanita tua itu masuk ke dalam ruang
keadaanmu?" tanya wanita tua it
kan kepala, "Aku sudah merasa
etnya ketika dia tersadar hari sudah malam, terdapat
tap wajah Sintia y
pa nak?" tanya
ersenyum. meskipun umurnya sudah tua
kah nenek tau tas besar berwarna h
kamu tenang saja,"
un dia menarik nafas panjang seol
harus kerja?" tanya Sintia dengan menat
kamu kerja dimana biar nanti nenek memi
nolongnya. wanita tua itu mengusap rambut Sintia dengan lembut, usapan
sana dan aku masih magang, besok hari pertama ku kerja. Aku
langsung melepas pel
usi, kamu istirahat di sini sampai sembuh,"
ak?" tanya oma Ratih s
oleh ibu tiri ku tanpa alasan," jawab