Diselingkuhi Suami Dibucinin Berondong
ampan berusia 32 tahun itu terus memegang p
ngan Fani? Bukankah dia sekretaris barumu. Mengapa kalian be
ung menatap Wisnu dengan tatapan penuh amarah. Sementara Fani, ga
u saja dari mulut Wisnu. Pria berwajah m
lah!" pinta Wisnu. Ia sudah merendahkan s
lasanmu di rumah!" Ratih sudah membalikkan badan dan berj
i suaminya sedang asyik bermesra dengan seorang gadis yang tak lain Fani, sekretaris barunya. Ratih tahu dan mengenal Fani bahkan suaminya me
ambil mencekal tangan Ratih membuat
arah yang sedang memenuhi dadanya. Wisnu menggese
kannya sekarang, R
ngkat kepala dan menatap pria berwaj
aafkan aku ... ." Sangat pelan Wisnu mengatakan
Aku butuh seorang anak, Tih. Kedua orang tu
h dengannya dan menganggap legal semua
s panjang sambil me
hampir 8 tahun dan kamu belum juga hamil. Aku bosan selalu dituntut
mbil tersenyum mi
menerima saranku? Bukankah aku sudah mengajakmu berulang kali untuk memeriksakan
eringai sambil menatap Rat
ada yang mandul
sendu. Ia tidak mengatakan hal seperti i
besar. Sementara kamu, kamu hanya anak tunggal. Itu sebabnya aku tidak men
enjadi suaminya. Entah mengapa Ratih merasa tidak mengenali pria di depannya ini
ang bermasalah dalam hal ini? A
nya membutuhkan Fani untuk melahirkan anak kita. Aku masih mencintaimu dan sama sekali t
tidak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan suaminya. Men
u ingin a
an menatap ke arah Ratih. Sementara Ratih hanya terdiam. Mata bulatnya t
s. Apa salahku? Apa hanya karena aku tidak bisa me
jut dengan
CERAI!! AKU MAU CERAI SEK
imu, aku lakukan ini dengan Fani hanya demi seorang anak yang
dengan dirimu?" Ratih menjeda kalimatnya tampak
napa kamu tidak mau menerimanya? Jangan-jangan ini hanya alasanmu saja
ulang!! Bulan depan aku akan menikah dengan Fani
sudah luber membasahi pipinya. Dengan helaan napas berat, R
zin padamu. AKU MINTA CERAI!
meninggalkan Wisnu. Melihat istrinya pergi begitu saja Wis
ampai kapan pun aku tidak aka
a 'mandul'. Padahal belum tentu juga dia yang terbukti mandul. Ratih tahu mengapa Wisnu tidak mau melepasnya begitu saja. Pria berwajah ma
a perselingkuhan Wisnu, tetapi ucapan terakhir Wisnu benar-benar membuat dia bersedih. Ratih berjalan cepat
alan, pengecut!!" umpat
an mobilnya. Dengan tergesa Ratih membuka tas dan mencari kunci mobilnya. Ia belum
a tidak fokus dan memilih duduk di sebelah kiri kursi pengemudi. Ratih berdecak kesal, menyesali kebodohannya dan bers
u si