icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pria Yang Disimpan

Bab 3 3. Main-main Denganmu

Jumlah Kata:1133    |    Dirilis Pada: 16/12/2023

jubah mandi, yang baru keluar dari kamar mandi, memandangi mendekati meja nakas di sisi kiri tempat tidur. Di sana,

onsel dengan kernyitan kening yang dalam. Dir

kasar meraih ponselnya. Dengan sikap tak acuh,

ta dengan setengah m

u main ke sana, ya," ucap N

idak jadi mengantuk lagi. Dia bangun

ertuju ke punggung lebar si pria, yang m

. Aku butuh bi

tang

rita. Sekarang ak

makan siang," tawar Riska. Wajahnya terlihat gusar saat si pria melepas

begitu. Aku ke

inya, menarik selimut sebanyak-banyaknya, membelitkannya ke tubu

u, agar tidak ada pembicaraan lebih lanjut. Dia per

g memeluk si pria dari belakang. Kepal

tanya Riska dengan s

ah," jawab s

ru-buru pulang." Tangan Riska bergerak nakal, meny

skan tangan Riska dari pusar perutnya. Dia kemudian l

.., berapa bayar kamu?" ta

turun dan juga menahan diri dari keinginannya menampar pria gagah di hadapannya i

bayaran. Aku bukan pe

ali kalau dia bingung sendiri. Seolah-olah di

kira ...," ucap si pria d

enggemaskan di mata Riska. Kemarahannya

seseorang. Apalagi, kalimatmu

ku haru

mata cokelat gelap si pria. Kedua tangan Riska terulur yang langsung memeluk pinggang si pria.

ak dan bibir yang sudah dibasahi. Selimutnya mulai melorot, Riska me

dak bisa. Aku

ya. Keningnya berkerut, terke

i dan Jakarta. Kamu juga pengusaha tambang. Gak ada ke

i pria bernama Arfan. Ketidakny

eritahukannya ke aku dan semal

mengajakku untuk satu table denganmu dan teman-temanmu. Ya sudahlah

n. "Simpan dulu nomermu." Riska menggoyang-goyang

ung hubungan setelah pe

g tadi ingin buru-buru pulang, sekarang menolak membagi nomer ponsel. Padahal, pria i

tmu, ayo kita lanjutkan lagi seka

njadi episode berlanjut di kemudian hari. Bagiku, sem

nya tempat pelepa

ya dengan sikap tak acuh. Mem

l

mang sangat terkejut, tapi bahkan kepalanya bergeming sedikit

jual tubuh! Aku tidak pernah

saku celana. Sikapnya masih adalah ketidakpedulian, kalaupun dia diam, itu

alar hangat di diri Riska. Keinginannya begit

baik bersama-sama," lanjut Riska. Jari telunjuknya yang lentik, bermain di dada Arfa

g ada di dekatku. Kamu mau dan aku mau. Kalau perm

dan kamu juga tidak perlu mengenaliku, atau bahkan menjadi bagian dari diriku, karena

apatkan tentang aku, yang jelas sekarang aku ha

epaskan pria itu, setelah semalaman dirinya menaruh harapan pada pria tersebut. Riska punya tujuan dan A

m Arfan menjangkau pintu, Riska sudah lebih dulu berdiri di depan p

melilitkan selimutnya dengan kasar di

u memaksamu." Arfan memb

un kamu berhasil membuka pintu, trus kemu keluar, maka aku akan iku

rfan benci itu. Tapi, dia tahu kalau Riska tidak main –ma

u, apa aku bebas sekarang

iska tersenyum lebar dan me

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka