Menjadi Istri Dadakan Mas Duda
menghubunginya akan segera pulang. Audra terduduk menekuk kakinya,
n Audra? Baru saja lulus, satu bulan belum lengkap. Haruskah dia menurut saja, sedangkan dia sudah tahu pasti setelah pernikah
. Sejak duduk di bangku SMA, Audra sudah senang sekali menggambar baju yang dia des
Maaf, aku baru bisa bal
usan dengan pria tua yang sangat menyebalkan," ba
bestie." Selena memeluk Audra paks
Sel. Mabuk semala
man untukku. Jangan melarang-larang lagi, aku bis
sofa panjang. Seketika pandangan Audra beralih pada ruangan yang megah ini.
ru menyadarinya dan menyambut jari itu dengan tanganny
Sel?!" ben
ku mau mandi. Badanku rasanya p
abatnya. Mata yang sayu dan sendu, menyimpan banyak sekali luka
n. Kelemahannya ketika sudah berkumpul dengan teman-temannya yang sangat bar-ba
nkan ponselnya. Panggilan masu
yang pas untuk mengisi kekosongan hidupku dan aku pastikan dia l
rat, mengingat pria yang jauh dari idaman di mata Audra. Lalu, bagaimana bis
tepat dihadapan Audra. Di sudah lel
abis ini kita mak
ku sebelum ke sini." Audra hendak
an di sini?" tanya S
i. Di mana kamar mandi?" balas Au
rong. Bahkan cowok juga, Au. Mereka sok jual mahal, tapi yakinl
ngkah ke sembarang arah dan mendapati sebuah kamar. Matanya lagi-la
yang di suguhkan. Audra menoleh ke belak
sekali," g
nya dekat di mana Selena berada. Dia me
ng, hidup itu harus dinikmati. Cuma s
h, Sel." Audra
t, jangan bilang dijodohkan?" balas Sel
tampan dan kaya. Masalahnya sama Harjo,
"Harjo? Sumpah gak banget. Malah mendingan cari di klub, banyak yang segar nan menggod
k jelas. Sebelum itu, aku masih harus menyelesaikan satu masalah lagi gara
*
uka, menampilkan Inigo yang hanya mengenakan kaos putih polos.
dengan adegan-adegan yang terjadi saat menonton drama.
udra. "Mau aku gendong ke sini? Kayaknya kebiasaan tak sada
cepat selesaikan urusan kita. Aku keberatan terikat de
ang CEO bidang fashion dan desain, jika aku sebutkan pasti kamu akan mengenalinya. Selain itu, haru
l ini?" tanya Audra
ga tidak usah menemui kakek karena beliau men
! Menginginkanku gimana maksudnya?" sahut Audra mengedipkan
ajak Inigo sangat
aking terkejutnya. Audra menepuk-nepuk kedua telinga
dang bermasalah. Bisa ulan
ita me
gukan lagi. Audra memalingkan mukan
da? Perjalanan hidup saya masih panjang," tolak Audr
ndari permintaan orang tua kita yang konyol
an untuk menarik Audra berada di atas pangkuan
itu datang l
akin dalam. Kantung mata yang samar-samar terlihat, bibirnya yang i
lu menautkan bibirnya pada wanita dihadapannya. Audra menolak ingin melepaskan, na
ut Audra kuat hingga dia terjatuh di lantai. Andai saja Audra bis
a lebih dulu dariku!" bentaknya mend
tak. Membenarkan penutup badannya yang tak seharusnya terbuka bebas. Audra kebingungan
itu menunjukkan bagiannya yang masih