Menjadi Istri Dadakan Mas Duda
sengal. Mata yang tidak fokus, memasuki sebuah apartemen yan
a, panggilanku kenapa enggak diangkat-angkat?" ungkap gadi
ak bos petani karet. Dia memasuki apartemen, melihat lift masih tertutup, Audra mendengus
menaiki tangga ini. Huh ... Selen keterlaluan banget sah
ift. Kita lanjut saja, di sana mungkin ada tangg
in mencoba hawa baru. Apartemen kali ini sangat megah, dibandingkan kontrakannya yang lama. Hidup terlahi
Dia sudah tidak sanggup lagi berlari. Namun, ini tangga terakhir,
adan besar seharusnya mereka berhenti, awa
ampir mirip semua. "Sel, kamar yang mana? Angkat telepon aku," ucap Au
inya di cermin. Penampilannya sangat berarti, seorang
Aku tidak akan melepaskanmu secara percuma. Ter
i ke dalam, gadis itu menutup pintu dengan kasar dan menguncinya. Tanpa sadar, dia menjinjit menutup mulut pria berk
g tidak sopan in
balik pintu. Tidak mendengar suara apapun, dia membuka pintu dengan hati-hati
i, ada hal yang lebih penting untuk menyelesaikan masalah yang dia buat sendiri. Dia salah memasuki ruangan, bu
edang dikejar-kejar oleh orang jahat. Posisinya saya tidak salah apa-apa. Saya ke sini ingin ke tempat teman saya untuk meminta bantua
pak berpikir. "Sepertinya dia co
go yang tidak membalas ucapan maafnya. "Pak,
harus membantu saya. Bukankah harus men
dia om-om mesum, astaga aku dalam masalah bes
i Audra. Semakin membuat Audra ingin melarikan diri.
apa yang Om, eh maksud saya, anda ingi
berpikiran aneh-aneh tentang saya?
jadi pikiran saya sehat-sehat saja. Baiklah, saya akan memba
beritahu sahabatnya. Inigo tidak keberatan, membiarkan Audra masuk lebih dalam ap
. Kalau tahu bakalan susah menghubungi kamu, aku enggak akan memutuskan
annya. Sahabatnya itu, belum juga mengangkat panggilan maupun balasan pesan
saya belum bisa dih
ikuti saya," titah I
sih celingak-celinguk, takut jika dua orang tadi masi
ke arah Audra. Dengan sigap dia men
tu, kamu waspada, kan,"
an. Entah apa yang dibawanya. Audra hanya menu
Inigo yang masih fokus
aimana dengan an
il saya Bapak atau Om, apakah saya terlihat s
ya hanya ingin bersikap sopan dengan
murmu?" k
ahun, bulan dep
ngan panggil saya dengan sebutan tad
"Aneh, sudah tua juga, memangnya haru
sa mendengarny
. "Ngomong-ngomong kita ma
a mengarahkannya untuk duduk di sebuah kursi. Audra yang kebingungan, wajahnya sedang menerima polesan,
ernyata jika dicukur lebih memperlihatkan ketegasan mukanya. Dia
engannya. Lekukan tubuhnya terlihat, meskipun tidak deta
sangat cantik. Mereka sama-sama terpana, Inigo juga sangat tampan
pkan diri menemui bos
nya Audra yang