Ritual Birahi Digunung Keramat
, nyaris tidak percaya dengan cerita Mbak Wati, mana mungkin ada suami seperti itu. Sep
tot mengajakku berhubungan sex, gairahnya akan semakin meninggi bahkan dia bisa bertahan lebih lama dari biasanya. Setelah kejadian itu aku baru tahu Mas Gatot mempunyai kelainan jiwa, dia akan terangsang saat membayangkan aku ngentot dengan pria lain,
?" tanyaku kaget. Tidak mungkin, Mba
angannya menggelitik puting dada
penasaran, jawaban Mbak
ereka, kamu juga yang paling kurus dan paling tinggi. Badan seperti k
melihat kontolku." jawabku tertawa geli dengan arg
mie ayam ganteng kontolnya gede. Hihihihi." kata Mbak Wati tertawa ter
bayangkan para ibu ibu ngegosipin kontolk
yang lihat kamu kencing di kebun, kamu gak sadar ibu itu lagi memetik daun
penasaran siapa yang
wajahku memerah, pantas saja dia ser
ita Mbak Wati yang masih menggantung. Aku semakin penasaran dengan kelanju
ngan jangan kamu punya kelainan jiwa sepe
lah, Mb
____
bali menerusk
pulang berjualan, dia semakin sering mengunjungiku bahkan kami sering bermalam di penginapan b
udah menutup aib keluargaku, dia juga memperlakukan anakmu seperti
idak memberikan suratmu malah menyuruhku ke Jakarta untuk bekerja. Ini semua adalah tipu daya
emah, kenyataan yang aku hadapi m
kamu mau merebut istriku? Pergi, Jo dan jangan pernah muncul di hadapan kami." kata Mas Gatot yang sudah berdiri di
kmati memeknya di hadapanmu untuk memuaskan hasrat abnormal mu." kata Paijo dengan suara dingin, keadaan me
suara memelas sebelum orang me
aku takut padamu, Rot..!" kata Paijo berjalan me
keesokan harinya dia tidak berjualan dan pe
pulangnya berjualan jamu, mas
i meninggalkanku yang menatapnya heran. Selama 18
______
enasaran melihat Mbak Wati terd
ahun, terakhir aku mendengar kabar dia mati dalam sebuah kecelakaan. Aku lelah, Jang. Mau tidur." kata M
kaget melihat Mbak Wati
emah hingga akhirnya menghilang. Perlahan lahan suara nafasnya semakin teratur. Aku melihat ke arah
ggalkan Mbak Wati yang tidur. Di depan aku melihat ibu pemilik warun
uat semanis mungkin karena aku dan Mbak Wati adalah tamu satu satunya di tempa
n makannya." kataku sambil tersenyum ke arah
arwo, mungkin kamu Pakde Karwo muda." k
n Pakde Karwo, cuma bedanya Pakde Karwo sudah tua dan berkumis dan tubuh Pakde Karwo lebih berotot dib
i desaku, bahwa aku sangat mirip dengan almarhum ayahku, kami seperti pinang dibelah dua dan sekarang ternyata ada la
ersenyum geli mendengar pengakuanku, padahal aku t
balik bertanya. Rasanya aneh, gadis
a kali ke sini?" tanya ga
u ritual?" tanyaku lagi seperti sebuah s
pasangan. Kalau kamu datang sendiri, aku bis
...!" suara teriakan Mbak Wat
sam