Cinta Dalam Skandal
berdua." Melihat ketegangan yang begitu terli
agi disembunyikan," lanjut Kenzo yang mulai merasakan jika seseora
ial." Kenzo berbicara kembali seraya menoleh ke arah Bi
Namun, saya sudah melamarnya. Kami sudah sejak lama menjalin hubungan sebagai sepasang kekasi
nggung tangannya dengan lembut. Untuk sesaat mereka mengabaikan pertanyaan-pertanyaan yang dilontar
cincin pertunangan kita yang aku berikan, Bae. Kamu sekarang pasti membawanya
mu?" bisik
a. Ia mengeluarkannya, meski dengan penuh pertanyaan seperti, sejak kapan cincin ini ada di mantelnya. Cincin tersebut segera terlihat oleh para wartawan ketika ia
ya. Ia datang kemari untuk melakukan klarifikasi kebenaran mengenai mereka berdua, tetapi Kenzo justru melakukan sebuah omong kosong. Ia s
itu tidak berpengaruh sedikitpun pada pekerjaan kami berdua. Untuk kedepannya pun, akan tetap
kung dia karena cinta saya padanya tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kalian semua para fans sejatinya. Hubu
gunakan, sudah jelas dipastikan jika perkataan itu ditunjukkan pada para fa
itna lebih terkejut karena Kenzo benar-benar melakukan peran dadakannya dengan sangat total
lain dan sejak kapan kalian mulai ber
gaimana kalian menyembunyikan hubungan
n, karena ia ingin mengejar karirnya di dunia hiburan Korea, kami sepakat m
likannya. Selain itu kami juga menyelesaikan kuliah di Indonesia. Ketika ia memulai karirnya, ka
Song Jae Wook?" Meski sudah dikatakan secara jelas oleh Kenzo, masih saja ada warta
ang kami katakan sudah menjawab semua pertanyaan dari teman-teman media semua.
atau Indonesia, mereka selalu mengambil setiap celah untuk menjatuhkann
saya akan pamit sekarang." Ia berdiri dari duduknya da
yuruh Bitna untuk datang ke ruangannya. Bitna tidak mengatakan apapun.
temennya." Sesampainya di ruangan Kenzo, pria itu m
ggu
sudah lama kami tidak berbicara. Bukan begitu, Sayang?" Tatapan Kenzo te
ya akan kembali unt
unangan saya, tentu saja." Lagi-
elakukan perintah atasannya. Sedangkan Bitna masih belum mengatakan apapun setelah konferensi pers selesai. Ia h
ruangannya. "Apa lagi yang Anda tunggu, Nona Nadine? Pintu keluar ada di se
Bitna membutuhkan yang lainnya?"
awab Kenzo
Nadine akhirnya keluar dari ruanga
mesra seraya menggapai tangannya dengan l
ga jarak darinya. Tatapannya tajam dan penuh kewaspadaan. Kenzo mengangkat kedua t
hiri saja sandiwaramu?" tanya Bitna dingin dengan tatapan ta
cont