Cinta Dalam Skandal
egara yang baru pertama kali dikunjunginya itu. Tatapannya langsung mengarah pa
an
mencin
angat c
ae, Nana
seng tersebut. Bitna lantas memakai kacamata hitamnya dan mulai melanjutkan langkahnya. Diikuti oleh manajer dan ti
ini di mancanegara," bisik Bitna pada
h membuka akun media sosialmu dan sapa fansmu, agar kamu meng
ya idol," balas Bit
memimpin mereka di depannya. Ia memang tampan dan terlihat memiliki aura yang sama dengan yang dimiliki oleh CEO perusahaannya. Hanya dengan menatapnya dari kejauhan,
tna tanpa sadar mengatakan sesuatu sambil menghentikan langkahn
bertanya pada Bitna yang
h ada beberapa langkah di depannya. Untuk terakhi
a seraya melanjutkan la
engar dari belakang mereka yang membuat Bitn
iam sejak tadi. Dibalik sikap tenangnya, diam-diam Bi
an apa, Tuan?
nmu," ucap pria tersebut sembari me
adari jika gelang berharga miliknya itu sudah terjatuh d
apak tangan Bitna yang terbuka. Sensasi aneh dirasaka
a setelah pria tersebut m
a menatap punggung tegapnya sampai tertutupi oleh orang-orang dibelakang
jak Dalmi seraya berbalik
t Bitna yang seger
n mobil yang sudah menunggu mereka. Sebuah apartemen sudah dipe
l?" tanya Bitna setelah sampai
up lama di Indonesia yang berpotensi selama bertahun-tahun. Se
" tanya Bitn
yang lagi-lagi melamun. Semua ini seakan sudah dipersiapkan dengan matang dan dari j
emanggilnya untuk be
pai selesai. Acara pertamamu adalah besok malam, persiapkan dirimu saja. Di sana ada banyak orang
kan m
diri. Hal pertama yang ia lakukan adalah mengambil minuman dan memperhatikan sekelilingnya.
ak. Tak terkecuali dengan Bitna, yang saat itu juga tidak dapat menyembunyikan ekspresi ter
h kepada rekan-rekan semua yang sudah hadir di ac
mbosankan dalam pidato. Sampai setelah ia menutup pidato singkatnya dan mendapatkan banyak tepuk tangan,
tu saja dengan status keluarganya dia sudah terbiasa
rjalan kembali. Bitna mulai mendekati gerombolan orang-orang berkelas ini untuk sekedar bercengkrama
sapa seorang pria yang tiba-ti
a bertanya secara tidak langsung nama dar
ulurkan tangannya seraya memperke
, Nona Bitna." Bitna membal
tna semakin mengakui ketampanannya. Sikapnya yang kini Bitna lihat juga terasa sangat be
lah cukup lama berjabat tangan, Bitn
ucap Kenzo ter
sudah mengundang saya, Tuan Kenzo." Bitna segera kembali berbicar
omong, Bahasa Indonesia Anda cukup fasih, apa Anda berasa
h Indonesia. Jadi, dia yang mengajari s
ainnya. Selamat menikmati pestanya." Kenzo mulai be
dengan senyum manis formalitasny
mping dari alkohol yang sejak tadi ia minum mulai terasa. Sesegera mung
t dan menekan tombol lift terbawah. Ketika suara lift berbunyi menandakan jika lantai
masuk ke dalam hotel. Yang dilihatnya hanya sebuah lorong panjang dan pintu-pintu ka
. Ia menundukkan kepala, berharap tidak dikenali. Namun, tiba-tiba saja pria tersebut
uk menatap pria yang lebih tinggi darinya ini. Namun, belum sempat Bitna melihat, tanpa aba-aba, ia mencium bi
a permainannya yang membuai, ia mulai terbawa oleh suasana dan perlahan membalas ciuman pria ter
gah ciuman mereka, Bitna samar-sa
h mendengar nama Aria
cont