Wanita 50Ribu untuk Sultan Dubai
h nggak taunya si cowok nggak tau diri itu malah kabur. Emang gilak tuh orang. Harusnya bilang da
sang sahabat yang memang sengaja datang hanya untuk mendengar celotehan An
oa'in aja ntar malam dapat job lagi. Biasanya, kan malam Minggu gini banyak tuh yang nangkring di lam
n kata-kata Missa tadi. Apa katanya? Berd
is nih buat booking kamar," tukas Andara sambil melorotkan kimonon
capek banget hidup jadi orang. Pengen jadi bintang gue kadang-kadang," sahut Missa ikut mengeluh. Berbeda den
di interupsi oleh pesan singkat yang muncul di layar ponselnya. Penasaran, buru-
kafe sekarang, buru! Banyak konglom
rejeki, Mis. Wuuuu..." serunya setelah
bih stres, Dar. Job haram di katain Alhamdulillah. Nggak-nggak memang lu." Alih-alih iku
Biasa lah Sis, namanya juga refleks," j
kepalanya. Baru teringat lagi akan j
? Biar gue bisa siap-siap setel badan. Duh... capek Gust
ja dulu. Kalo emang iya semua tuh laki-laki orang kaya, gue jabanin dah sampe pagi juga. Asal besoknya gue bisa be
i ini gue nggak akan buka harga lima puluh,
ada bonus sekali servis," tang
*
ra-kedua perempuan itu sudah tiba di lokasi. Kafe Yara yang terletak di bagi
apa kata laki-laki itu, di sini sedang banyak terdampar para laki-laki usia matang deng
Andara begitu melihat wa
ut punya usut, ternyata semua orang-orang yang lu liat di sana itu masih sebatas kacung alias pesuruh. Si Tuan yang m
Kacung. Tapi tujuan dia ke sini mau ngapain? Jangan bilang dia mau berantas
m gitu. Biasanya biar Intel yang datang juga lu jaban
a dari teman gue salah satu orang yang nunjukin kafe Yara buat bahan pe
Missa kompa
h gitu. Kalau emang iya, kalian berdua daftar aja. Kan lumayan tuh tinggal di Dubai. Siapa tau juga bi
" beo A
in lagi tuh dompetnya. Gas ajalah. Rejeki nomplok
Mau?" tanya Mis
t nggak nih?" gumam Andara,
ntung," sahut Missa membungkus
n batang hidungnya. Dari jarak ketiga sahabat itu, dapat mereka lihat bagaimana orang-orang mendadak ho
sudah mempersiapkan diri dengan tampilan paling anggun yang dia berikan. Konen dan
depan si Sultan yang sedang duduk di sofa sambil menaikkan satu kakinya di kaki ya
u Andara menempati posisi. Dia merapikan lebih dulu rambutnya sebelum akhirnya sepasang mata yang
boleh pergi," kata pria kaya itu pers
t ini adalah laki-laki yang kabur waktu itu saat kamar dan makanan sudah di pesan. Tapi siapa