icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Terjerat Cinta Atasan

Terjerat Cinta Atasan

icon

Bab 1 Pertemuan Pertama

Jumlah Kata:1035    |    Dirilis Pada: 17/11/2023

𓆩�

akan, ya! Sudah berapa bulan itu kamu

rahnya itu. Membalas senyum sopan sebagai bentuk etikanya Misora mengangguk ke arah ibu

carakan uang kontrakan setiap

h menuju kantornya. Bersempit-sempitan di dalam angkutan umum adalah hal

a! Oh, kamu membawa

sedang mengepel lantai itu. Wanita dengan rambut coklat i

ada kanan wanita itu berkilat saat terken

aniku, bukan? Misora, baik se

uanya cukup bebas bersuara. Mata amber Misor

n tertawa kecil. "Tenang saja. Atasan kita ramah kok d

ri mata coklat terang Nora saat pandangan keduanya bertemu. Tidak ada rasa iri yang

ap juga

*

hun sang ibu berjuang untuk menyekolahkannya kini saatnya Misora membalasnya.

nak bar

arphone hitam yang baru saja datang dan sedang

gugup perlahan memenuhi dadanya. Wanita dengan earp

Aku hanya menyapa ko

depan meja Misora dan menunggu jawaban dari Misor

ana kantor yang mulai ramai oleh karyawan lainnya. Bangkit dari duduknya

i dan perdagangan! Salam kenal aku, Ade

menjabat tangan Adel. Misora tersenyum menatap Adel yang segera pam

n saat pandangan mata mereka bertemu. Melirik jam di tangannya yang menunjukkan pu

menyalakan komputer di meja mereka. Misora melirik ke arah pintu masuk dan

rsenyum dan segera masuk ke dalam ruangan kepala dina

on. Tidak biasanya

ari arah lorong kantor. Mata amber dan mata coklat gelap itu berte

ng pria membuat pria itu segera memutuskan kontak mata. Wanita dengan rambut diikat kun

baru,

epan matanya. Kepala wanita itu menoleh ke arah pria yang dipang

isora untuk masuk ke dalam ruangannya yang berada di samping ruang kepala dinas

uk di kursi kerjanya. Pria itu menunjuk kursi di depannya

aja. Miso

lak-balik halamannya. Pria itu menatap foto Misora dan berbalik memandang wajah Misora.

bidang di kantor dinas ini. Kamu tidak k

nya. "Silakan, Pak. Saya ak

menatap wajah Misora yang menunggu. "Apa kamu

nyaan yang tidak ada hubungannya dengan peke

pasti ingat denga

tiknya membuat Misora semakin bingun

p familar bagiku, tapi jika kita pernah bertemu sebelumnya ... kenapa

tidak ingat pernah buat janji dengan, Bapak. S

ihat perubahan wajah Paiton. Pria itu meletakkan kedua tangannya di

saya ingatkan. Di bawah pohon, cacin

dan sesekali melirik wajah Paiton yang menunggunya. Keringat mul

gkan kepalanya. "Maaf, Pak. Saya tidak mengingatnya

ajah Misora dengan tangannya yang terulur

𓆩�

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka