Terjerat Cinta Atasan
𓆩�
Evan yang duduk di kursi samping kemudi. Wajah keduanya
baik-baik sa
pingnya. Pria berusia dua puluh lima tahun itu tampa
il Paiton terparkir di halaman rumah sakit, Misora segera berlari kelua
aiton yang baru saja mengunci mobilnya, sedangka
kami semua, Bang Paiton. Apa
nya dengan wajah tenang. Mata hitam pria itu menatap k
a menginga
*
Beberapa perawat meliriknya saat melihat gadis itu terus berlari. Evan yang mengejar Misora dari bel
Kita tanyakan dul
menuju ruang rawat inap yang terdapat di samping jalan menuju lantai dua rumah sakit te
h baya itu yang terbaring dengan perban melingkari sisi kepalanya. Misora segera berger
i menggenggam tangan sang ibu lebih erat. Evan yang hendak bersuara
dangkan Misora menghapus air matanya dan menatap sang
dan kejang yang dialami pasien sebelumnya. Untuk saat ini luka pada
hkan selembar kertas berisi daftar obat-obatan kepada Evan. "Ini resep
kepalanya. "Baik, t
tersebut. Mata hitam gadis itu melebar menatap nominal
ana lagi aku ha
sepi itu membuat dirinya mendengar dengan jelas kalimat Misora, ter
kalian bicara
k ke dalam ruangan. Wanita itu segera menyembunyikan kertas tagihan di bela
an dari kembarannya itu. Evan mendekat ke arah Ezra dan b
n menebus tagiha
enahan lengannya. Mata hitam gadis itu menatap wajah datar Ezra saat lir
na. Pria muda itu bergerak ke arah ranjang rumah sakit dan memutu
Jangan menanggung semuanya sendiri
ng tetap diam seribu bahasa. Wanita itu menghela nafas dan meny
reaksi yang diberikan saudara kembarnya. Jumlah yang cukup besar, b
, karena aku tahu uang yang ada tidak akan cukup dan lagi kalian berdua sudah membant
p Misora. "Tidak! Kami akan me
ang bayar t
t Ezra dan mengambil kertas tagihan itu dari tangan Ezra. Misora mengerutka
asan Bapak mau
. "Jangan panggil Bapak, Misora. Umur kita
erikan Paiton membuat pria muda itu tersenyum simpul. "Sederhana, Mis
mencengkram kerah baju sang pria. "Jad
di tempat. Pernikahan? Kenapa Paiton Parham sangat ingin menikah dengannya? Mereka
amu sangat ingin
untuk diam dan sibuk dengan pikiran masing-masing. Ada banyak hal
rang! Kamu harus mengetahuinya sen
ah sakit. Si kembar yang berada di dekatnya hanya diam dan Misora meng
gan Paiton yang berada di depannya. Wajah tersenyum
uluran tangan Paiton dan pria itu lan
ihkan pandangannya ke arah sang ibu. "Bisakah kita baha
mengajak Misora keluar ruangan meninggalka
rjadi apa-apa?" Evan memecah hening dan m
sa menghalangi
𓆩�