icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

I am Your Boss

Bab 2 Tari Fitrianti

Jumlah Kata:1345    |    Dirilis Pada: 04/11/2023

Ke sini

duduk berhadapan dengan Damar, seorang HRD yang seharusnya mengurus

g bisa saya bantu?

ang tidak penting bagi saya, tapi bagaimanapun juga, dokumen kamu akan tetap diarsipkan untuk menjaga kemungkinan-kemungkina

sebentar, saya akan

enatap lamat Tari yang

Ada laporan

nolehkan pandangannya ke depan sambi

ada beberapa karyawan yang

an kamu sekalipun tidak boleh melanggar aturan itu, kecuali kamu memang sudah menikah. Tapi tetap saja, jika istrimu

Ya, aku tahu hal itu cukup menyebalkan. Namun, jika memang maksud dan tujuan

, lalu memberikan Damar beberapa dokumen penting yang beberapa

an sopan, lalu membuka beberapa

ndidikan terakhir kamu adalah Administrasi Perkantoran, S1. CV-mu bagus menurut saya. Tidak ada m

tidak becus rekomendasi dari kamu? Kenap

ngi. Terakhir kali ia ngobrol dengan saya,

gon yang cukup. Saya tida

ebal tersebut tampak menelan saliva. Ia

ik hati mau menerima kamu di perusahaan

ya tidak akan men

asmu dengan baik. Kembali ke ruangan. Kamu juga, Damar.

isi,

an, keduanya kelu

I

jadwal saya

membuat kesepakatan, namanya Ibu Satia. Kemudian, pukul 11.00 siang, Bapak ada und

a l

k ada

jam sembilan. B

mbuat kopi sep

potongku, berna

aat itu. Yang jelas dan memang tidak satu pun karyawa

era.” Tari berbalik badan, lalu ber

rujar, “Tari! Ingat, saya tidak suka kopi yang t

ngan dagu lancip tersebut

kopi hitam hangat yang asapnya masih m

angkir, lalu men

n nikmat saat saya meminumnya?” Aku mengangkat sebelah ali

.. yaki

memutuskan menyeruput kopi itu perlahan. Beb

ak?” tanya Ta

. “Sudah. Kamu boleh kembali ke ruangan kamu. Selama pertemuan nanti de

k, P

enar. Saya tidak tahu apa yang membuat kamu mau bekerja di sini sambil memohon

a kasi

I

ti ruangan Tari, tampaknya masih sepi. Ia sepertinya b

sudah datang?” t

ari melewati lobi dari set

i lebih dari lima menit dari sekarang, s

k, P

datang. Hari ini, tampaknya ia akan sangat terlambat. Kesalahan fa

etelah berdiri di hadapanku, aku memperhatikan keringatnya berlomba-lomba keluar. Mungkin bukan hal mustahil jika keringat itu karena dia be

. Ma

anggar. Ketika saya datang, artinya semua karyawan sudah harus datang dan

ada keperluan penti

keperluan, kenapa kamu tidak bersiap-siap lebih pagi? Saya tidak butuh

marah-marah dengan membentak atau nada tinggi. Meskipun kantorku dikelilingi kaca, tetapi jika berteriak demikian, s

dapat aku lihat dengan jelas. Matanya sedikit memerah

i. Kamu tidak boleh seenaknya, k

ay

kamu untuk bicara. Diam dan dengarkan saya

, melangkah lebih dekat

Bila perlu, kamu catat di otak kamu!” Aku menghela napas dalam-dalam. “Saya tidak mau mendengar

kan, Tari berjalan cep

i. Beberapa saat, ponselku berdering panjang, menandakan ada

. Ada

gi marah gitu? Hari ini, kan, hari Sabtu. Kamu n

saya

l

titik nol sehingga mengorbankan banyak hal sampai darah penghabisan. Pada dasarnya, aku tidak suka perempuan seperti Asyifa. Namun, karena kebetulan Pak Hartono selalu baik padaku, aku pun

i kursi. Tiba-tiba dia menatap ke arahku dan kami bertukar pandangan, ia menyadari aku sedang berdiri di lua

in tahu apa pun tentang perempuan tersebut. Meskipun beberap

I

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka