Fitnah Menjadi Janda
ingin, tapi tak juga membuatku beranjak dari area pemakaman. Sudah satu jam aku berdiam diri di sini, orang-orang pun suda
ng masih beberapa hari lalu menghalalkanku. Mas Haris meni
is untuk berbulan madu di pulau Komodo, aku sangat ing
*
libur kemana, Ras?" tanya Mas Haris padak
pakai di acara pernikahan kami, kebetulan di sebelah butik tersebut
dengan wajah berbinar. "Aku ingin melihat pasir di sana yang berwarna pink itu, kata Wind
nuhi. Aku akan membawamu melihat pantai itu
h. Tak dapat kusembunyikan bagaimana bahagiany
akan membuatmu menjadi wanita paling bahagia ka
ng sangat manis. Hatiku berbunga-bunga, aku sangat bahagia karena mempunyai calon suami seperti Mas
nku saat itu malah membuatku kehila
sangat antusias menyambut keberangkatan kami, terbayang kami akan disuguhi pemandangan
rgi ke kantor karena ada keperluan yang mendesak. Padahal Mas Haris masih
ul sebelas siang, tapi Mas Haris belum juga pulang. Padahal satu j
saja untuk mengingatkannya?" Aku pun men
sudah berdering terlebih dahulu. Aku tersenyum melihat l
u'alaiku
ng, aku tidak menyangka jika pekerjaanku banyak sekali," uca
ekerjaannya. Padahal tinggal sebentar lagi kami harus b
," jawabk
" tanya Mas Haris da
arang Mas Haris
perjalanan pulang. Setelah aku
Aku akan sabar menunggumu pulang, Mas," ucapku khawatir
s. Aku baik-." Suara
gil Mas Haris, tapi tak berselang lama terdengar suara ben
sar, panggilan telfon dengan Mas Haris masih ters
a apa denganmu, Mas. Jangan membuatku khawatir." Netr
an teleponku dengan Mas Haris. Tapi buka
Kenapa bisa ponsel suami saya
u telah mengala
k .
i mendengar bahwa Mas Haris telah mengalami kece
*
suami saya, Dok?" t
du, "Maaf, kami sudah berusaha semaksimal mung
r di siang hari, tubuhku seketika luruh ke lantai. Air mataku sema
ris ...!" teriakk
ku menangis meraung memanggil-manggil Mas Haris. Rasanya hati
alam ruang UGD, setelahnya aku l
ntai? Lalu kenapa Mas masih berbaring saja? Bangunlah, Mas. Tepatilah janjimu untuk membuatku
rangkat, Mas. Kita sudah terlambat, pesawat kita akan segera berangkat. Kamu sudah janji untuk
lepaskan pelukanku, tanganku mulai mengguncang ke
a Mas Haris, dadaku sesak menahan perihnya kehilangan Mas Haris, hingga kurasakan pandanganku menggelap, aku t