icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Fitnah Menjadi Janda

Fitnah Menjadi Janda

icon

Bab 1 Kehilangan

Jumlah Kata:959    |    Dirilis Pada: 01/11/2023

ingin, tapi tak juga membuatku beranjak dari area pemakaman. Sudah satu jam aku berdiam diri di sini, orang-orang pun suda

ng masih beberapa hari lalu menghalalkanku. Mas Haris meni

is untuk berbulan madu di pulau Komodo, aku sangat ing

*

libur kemana, Ras?" tanya Mas Haris padak

pakai di acara pernikahan kami, kebetulan di sebelah butik tersebut

dengan wajah berbinar. "Aku ingin melihat pasir di sana yang berwarna pink itu, kata Wind

nuhi. Aku akan membawamu melihat pantai itu

h. Tak dapat kusembunyikan bagaimana bahagiany

akan membuatmu menjadi wanita paling bahagia ka

ng sangat manis. Hatiku berbunga-bunga, aku sangat bahagia karena mempunyai calon suami seperti Mas

nku saat itu malah membuatku kehila

sangat antusias menyambut keberangkatan kami, terbayang kami akan disuguhi pemandangan

rgi ke kantor karena ada keperluan yang mendesak. Padahal Mas Haris masih

ul sebelas siang, tapi Mas Haris belum juga pulang. Padahal satu j

saja untuk mengingatkannya?" Aku pun men

sudah berdering terlebih dahulu. Aku tersenyum melihat l

u'alaiku

ng, aku tidak menyangka jika pekerjaanku banyak sekali," uca

ekerjaannya. Padahal tinggal sebentar lagi kami harus b

," jawabk

" tanya Mas Haris da

arang Mas Haris

perjalanan pulang. Setelah aku

Aku akan sabar menunggumu pulang, Mas," ucapku khawatir

s. Aku baik-." Suara

gil Mas Haris, tapi tak berselang lama terdengar suara ben

sar, panggilan telfon dengan Mas Haris masih ters

a apa denganmu, Mas. Jangan membuatku khawatir." Netr

an teleponku dengan Mas Haris. Tapi buka

Kenapa bisa ponsel suami saya

u telah mengala

k .

i mendengar bahwa Mas Haris telah mengalami kece

*

suami saya, Dok?" t

du, "Maaf, kami sudah berusaha semaksimal mung

r di siang hari, tubuhku seketika luruh ke lantai. Air mataku sema

ris ...!" teriakk

ku menangis meraung memanggil-manggil Mas Haris. Rasanya hati

alam ruang UGD, setelahnya aku l

ntai? Lalu kenapa Mas masih berbaring saja? Bangunlah, Mas. Tepatilah janjimu untuk membuatku

rangkat, Mas. Kita sudah terlambat, pesawat kita akan segera berangkat. Kamu sudah janji untuk

lepaskan pelukanku, tanganku mulai mengguncang ke

a Mas Haris, dadaku sesak menahan perihnya kehilangan Mas Haris, hingga kurasakan pandanganku menggelap, aku t

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka