Rumah Tanggaku Hancur Karena Ibu Mertua
n menikah, hari ini Zahra mengaku bahwa dia ngga bisa memiliki keturuna
ahnya, kebencian sang mertua terhadap menantu kian memunca
njodohkanmu dengan anak teman ibu," ucap Fatimah yang membuat
gga boleh berakhir dengan perceraian, ibu
n kalau sekarang istri kamu aja mandul dari mana kalian bisa punya anak? Kamu ga mikirin ibu? Ibu udah tua, ibu pengen punya cucu. Ibu ngga mau tau
yang harus ia ambil saat ini. Untuk menceraikan Zahra sepert
ngat baik, sebagai istri ia pandai membuat hati suaminya tenang, bahkan ia selalu berusaha u
untuk menceraikan Zahra, tidak tau ap
ang diri di balkon kamarnya, memandang
aku akan berkorban apapun demi kamu mas, agar aku bisa terus membuatmu bahagia, masa lalu ku sudah te
ni menyentuh bahunya dengan lembut,
telah melihat siapa
a kita," ucap Roni yang kini merengkuh tubuh mungil
ba tiba mengaku tak dapat memiliki keturunan setela
runan adalah Roni, tapi demi sang suami agar ia tak bersedih dan demi membalas utang budinya pada su
aku rasa anak adalah hal satu satunya yang kamu tunggu, tapi sekarang aku malah patahin semua sema
an pernah ninggalin kamu sampai kapanpun. Aku mencintai kamu sudah lebih lama dari usia
serius mas, apa kamu ya
mohon pada Allah, insyaallah takdir ini akan berubah, kamu tenang ya yang sabar, se
orbanan membuat sang suami bahagia. Dan tindakann
g, Roni yang kini keluar kamar, hendak menuju dapur, namun ti
mu ke resto," ucap Fatimah kala sibuk den
ya bu, aku bilang Zahra dul
gian kita ke resto itu karena ibu mau kenalin kamu sama anak temen ibu, buk
g kelak kamu bisa punya keturunan dari dia," tambah Fatimah yang kin
u, apa apaan sih
a ngga
tu istriku bu, kasihan kalau sampai dia denge
ger ucapan ini biar dia sadar dan tau diri, masih pantas ngga dia b
i ini, kenapa sih ibu berub
kalian kasih cucu ke ibu, karena ibu pengen banget punya cucu, malah sekarang ter
nar terpukul dengan keadaan nya saat ini, dan aku sebagai suami akan selalu buat dia semangat bu, bukan malah tiba
ang mana yang harus dipertahanin dan yang mana yang harus kamu buang, wanita seperti Zahra ng
mua ucapan pedas dari Fatimah, ucapan itu membuatnya menangis, kata kata
yang dulu terlihat sangat menyayangi Zahra, namun kini tampak sangat membencinya, bahkan i
•