Pemuas Ibu tiri KEMBAR
Eni menyuruhku untuk sarapan. Karena tidak ada papah di rumah, akhirnya aku makan pagi sendiri an. Dalam hatiku masih bertan
tkan dua perempuan muda sekaligus. Tapi gak apa-apa sih, kalo papah menikahi mereka, itu bera
k tadi mbak Eni memperlihatkan
nyum-senyum?" tanya mbak Eni yang saat
bak. Makasih yah semalam udah ma
tahu kalo kamu sering main sendiri," ucap
bisa tahu kalo aku sering melakukan
Tahu dari mana, Mbak
r den Rey. Mbak sering lihat banyak sampah tisu ya
dan dia juga siap buat bantuin aku jika aku pengen. Di situ aku hanya senyum-senyu
aku jemput Vita terlebih dahulu karena dia gebetan ku. Vita itu orangnya cantik, selain itu juga di
i melakukan pacaran dan bisa menjamah tubuh Vita. Setelah melaju kurang lebih sepuluh menit, akhirnya aku sampai di depan rumah kedia
g," sapa ku l
a, Sayang,
e arah buah dadanya. Ya walaupun masih berukuran tidak begitu besa
u lihatin apa
galihkan pandangan ku. Aku garuk-
ucapku yang tidak ma
tu juga aku merasakan ada yang mengganjal di punggung. Aku yakin itu buah dadanya. Dengan begitu aku semakin sengaja m
*
ulang. Karena hari itu aku ingin berlama-lama bersamanya, Hinga akhi
yang? Kalo kita pulan
juga udah tahu, dan papah sama mamah j
an aku coba meminta sesuatu kepadanya. Sumpah hari itu aku benar-benar ingin melakukan hal seperti g
g? Dari tadi kok senyum-
ng. Abisnya kamu canti
l terus." Vita t
ini kamu tuh beda
biasa aja kok, gak ada
u bibir kamu
pstik tipis-tipis aja
inginan ku karena aku sadar posisiku sedang berada di sebuah restoran mewah yan
a ke taman yang di sana
ih terserah ka
n dia, selain dia cantik, dia juga nurut terhadap ku. Meski begitu aku belum pernah sama sekali menyentuh bag
Meskipun tubuhnya belum seindah tante Aina dan tante Aini, tetapi yang te
jauh dari restoran itu. Taman itu sudah biasa dijadikan tempat orang-orang pacaran, hingga aku memutuskan untuk berdu
dan terlihat di sebelah sana nampak sepi, aku langsung menggandeng tangan kekasihku menuju ke san
si taman itu sudah menyala dengan indah. Aku merasakan nyaman berada di tem
ita sedikit kaget dengan kelakuan lu yang beda, aku sela
. Ihh kamu
tersenyum dan mengatakan bahwa aku sangat m
asanya loh kamu kayak gini," u
mu cantik ban
ndaratkan bibirku, aku lumat bibirnya yang lembut. Vita diam saja, dia pun sepertinya menikmati per
pegang bagian in
it memaksa untuk meremas-remas buah
hhmm
pun tidak terlalu lama aku melakukan hal itu, namun aku cukup merasa senang karena aku bisa me
ngajak ke sebuah tempat yang di situ t
enatapku heran. Namun aku terus merayunya supaya dia mau menuruti ku. Vita tidka tahu dengan apa yang ingin
*