icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Rembulan Untuk Mantan Pramuria

Bab 2 2. Mengamati Kupu-kupu Cantik dari Kejauhan

Jumlah Kata:1036    |    Dirilis Pada: 04/10/2023

anya terasa monoton. Dimas bekerja sebagai direktur di perusahaan milik keluarganya yang bergerak d

rsiapkan secara khusus demi mengusir penat, sebuah

panas yang sudah menjadi favoritnya selama 3 bulan belakangan ini. Cokelat panas yang dipesan dari cafe milik pamannya, yang terletak di seberang perusahaan tempatnya bekerja. Sebenarnya berulang kali paman Dimas, Roy,

rdengar suara ketu

mbali menyesap cokelat panas yan

gan berlenggak-lenggok sambil tersenyum genit. Dia Ramo

memeluk Dimas dari belakang kursi. "Aku lapar, ayo aj

gi bete, kamu m

, Ancam Ramona yang kini m

wab Dimas sembari

yut menggait tangan kekar pria yang tamp

an karena ibu mereka bersahabat sejak remaja, dan berjanji akan men

*

ku arahin dia ngga mudeng-mudeng, terus ada kerjaan kayanya dia juga a

ayang?" mata Ramona masih berfokus

ke arah laki-laki itu. Tak terdengar sedikit pun tanggapan dari Dimas, mat

makan mengungkapkan kekesalan dirinya, h

g!", bentak Ramona yang wajahnya mulai memer

pa tadi?" Dimas kelabakan menang

dari tadi kamu bengong terus, aku

ni aku sibuk banget, sampe

ri mengambil tas, bergegas pergi me

Kamu mau

us berjalan mengikutinya. Langkah kakinya terhenti, mela

s sembari mengetuk

an,

tanpa mengucap sepatah kata, memberi

ihnya itu semakin menjauh, dan hilang. Ini bukan kali pertama Ramona bersikap de

*

Ramona pulang sendiri. Berpikir, mungkin saat ini Ramona butuh waktu untuk sen

gkahnya, Dimas merasa sangat familiar. Itu suara langkah kaki Ramona. Mengangkat kepala dan melempar senyum berwibawa kepad

*

amona menggerutu meluapkan

rpejam. Membanting tas miliknya, dan duduk tersung

a memekikkan telinga oran

yang menyebalkan? Ya! Karena semua orang disana tau, Ramona adalah gadis yang cukup menyebalkan dengan kepribadian yang cukup buruk. Setiap orang yang bekerja di perusahaan

ya dengan mata melotot kepada

anya bergeming, bersikap

....

bayangan Ramona yang terlintas dalam benaknya, melainkan perempuan cantik yang ditemuinya secara tidak sengaja di sekitaran area lokalisasi di malam itu. Seket

.....

uk tidak turun dari mobilnya. Memandangi tempat hiburan malam itu dari

itu Dimas bisa menebak bahwa mereka bukanlah pasangan suami istri. Tiba-tiba pandanganya tertuju pada seorang

beralkohol. Pemandangan yang wajar, mengingat memang itulah profesi Dewi sebagai perempuan penghibur. Tapi jauh dari lubuk hati yang terdalam,

...

tik dan menyuguhkan senyum manis kepada tamu laki-laki yang memintanya untuk menemani.

mas sambil menggelengkan kepalanya. Jemari besarnya mencengkram erat kemudi mob

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 1. Kupu-kupu Cantik di malam dingin2 Bab 2 2. Mengamati Kupu-kupu Cantik dari Kejauhan3 Bab 3 3. Datang Sebagai Tamu4 Bab 4 4. Kekejaman Sang Mucikari5 Bab 5 5. Bawa Aku Pergi6 Bab 6 6. Hari Sakit7 Bab 7 7. Teman Baru8 Bab 8 8. Kesialan Datang Bertubi-tubi9 Bab 9 9. Dia datang bersama saya10 Bab 10 10. Hangat11 Bab 11 11. Hari Pertama Kerja12 Bab 12 12. Dimana letak salahku 13 Bab 13 13. Kepergok Berduaan14 Bab 14 14. Aku tahu dia pelacur15 Bab 15 15. Hasutan Janda Bodong16 Bab 16 16. Sebaiknya Menjauh17 Bab 17 17. Bertengkar dengan Erin18 Bab 18 18. Bayaran dari Ramona19 Bab 19 19. Dikejar Pria Mesum20 Bab 20 20. Tubuh telungkup di pinggir jalan21 Bab 21 21. Tersadar Dari Koma22 Bab 22 22. Puterinya lucu, Bu, boleh buat saya 23 Bab 23 23. Perasaan Bersalah24 Bab 24 24. Senja Di Terminal Bus25 Bab 25 25. Bertemu mantan Mucikari26 Bab 26 Hasutan Ramona27 Bab 27 Namanya Dewi, bukan gadis murahan!28 Bab 28 Sebotol minuman menemaniku disaat putus cinta29 Bab 29 Kembali Bekerja30 Bab 30 Ditolak31 Bab 31 Mencari Bukti32 Bab 32 Pengakuan33 Bab 33 Ramona hamil 34 Bab 34 Ditangkap Polisi35 Bab 35 Curahan Hati Lusi36 Bab 36 Perkelahian dikamar Kos37 Bab 37 37. Balas Dendam38 Bab 38 Bisik-bisik tetangga39 Bab 39 Senja di tepi danau40 Bab 40 Kesempatan Terahir41 Bab 41 Hari bahagia berselimut lara42 Bab 42 Dunia sesempit daun kelor43 Bab 43 Kado pernikahan dari sahabat44 Bab 44 Anggita45 Bab 45 Salah paham46 Bab 46 Dua garis merah47 Bab 47 Wanita tak tau diuntung48 Bab 48 Diabaikan49 Bab 49 Aditya Putra Adimas