Rembulan Untuk Mantan Pramuria
anya terasa monoton. Dimas bekerja sebagai direktur di perusahaan milik keluarganya yang bergerak d
rsiapkan secara khusus demi mengusir penat, sebuah
panas yang sudah menjadi favoritnya selama 3 bulan belakangan ini. Cokelat panas yang dipesan dari cafe milik pamannya, yang terletak di seberang perusahaan tempatnya bekerja. Sebenarnya berulang kali paman Dimas, Roy,
rdengar suara ketu
mbali menyesap cokelat panas yan
gan berlenggak-lenggok sambil tersenyum genit. Dia Ramo
memeluk Dimas dari belakang kursi. "Aku lapar, ayo aj
gi bete, kamu m
, Ancam Ramona yang kini m
wab Dimas sembari
yut menggait tangan kekar pria yang tamp
an karena ibu mereka bersahabat sejak remaja, dan berjanji akan men
*
ku arahin dia ngga mudeng-mudeng, terus ada kerjaan kayanya dia juga a
ayang?" mata Ramona masih berfokus
ke arah laki-laki itu. Tak terdengar sedikit pun tanggapan dari Dimas, mat
makan mengungkapkan kekesalan dirinya, h
g!", bentak Ramona yang wajahnya mulai memer
pa tadi?" Dimas kelabakan menang
dari tadi kamu bengong terus, aku
ni aku sibuk banget, sampe
ri mengambil tas, bergegas pergi me
Kamu mau
us berjalan mengikutinya. Langkah kakinya terhenti, mela
s sembari mengetuk
an,
tanpa mengucap sepatah kata, memberi
ihnya itu semakin menjauh, dan hilang. Ini bukan kali pertama Ramona bersikap de
*
Ramona pulang sendiri. Berpikir, mungkin saat ini Ramona butuh waktu untuk sen
gkahnya, Dimas merasa sangat familiar. Itu suara langkah kaki Ramona. Mengangkat kepala dan melempar senyum berwibawa kepad
*
amona menggerutu meluapkan
rpejam. Membanting tas miliknya, dan duduk tersung
a memekikkan telinga oran
yang menyebalkan? Ya! Karena semua orang disana tau, Ramona adalah gadis yang cukup menyebalkan dengan kepribadian yang cukup buruk. Setiap orang yang bekerja di perusahaan
ya dengan mata melotot kepada
anya bergeming, bersikap
....
bayangan Ramona yang terlintas dalam benaknya, melainkan perempuan cantik yang ditemuinya secara tidak sengaja di sekitaran area lokalisasi di malam itu. Seket
.....
uk tidak turun dari mobilnya. Memandangi tempat hiburan malam itu dari
itu Dimas bisa menebak bahwa mereka bukanlah pasangan suami istri. Tiba-tiba pandanganya tertuju pada seorang
beralkohol. Pemandangan yang wajar, mengingat memang itulah profesi Dewi sebagai perempuan penghibur. Tapi jauh dari lubuk hati yang terdalam,
...
tik dan menyuguhkan senyum manis kepada tamu laki-laki yang memintanya untuk menemani.
mas sambil menggelengkan kepalanya. Jemari besarnya mencengkram erat kemudi mob
*