Rembulan Untuk Mantan Pramuria
a sama-sama ingin berbicara banyak atas gejolak hati yang bersembunyi di dalam dada mereka, namun mereka tertahan oleh rasa canggung. Kalau boleh juj
i tanganya, menyantap dengan lahap hidangan yang tersaji di meja mereka. Dimas ama
arah pemilik manik yang sedari tadi memperhatikannya. Seketik
i melempar senyum hangat. Dia sangat menyuk
Terganggu ya den
suka!", jawab
iku?", tanya Dewi sembari menyudahi makannya
, Dew. Aku kangen
n, Dim?" Dewi hanya ingin memastikan, apakah Dimas memang menganggapnya sebagai tema
ngajak kamu pergi
cewa. "Ternyata sama seperti yang l
a pergi
a mungkin agar semua terlihat baik-baik saja. Karena mau bagai ma
....
gurus check-in hotel didampingi Dewi yang sedari tadi hanya dia
nuhi kebutuhan biologisnya sebagai pria dewasa, toh memang ini profe
i mereka terhenti di depan pintu kamar ber nomor 302. Dimas membuka p
lah
tamu laki-laki dengan senyuman, tapi kali ini berbeda. Ekspresi wajah muram sangat terl
wajahm
an senyum terpaksa. Kali ini dia memanggil Dimas dengan s
napa hanya ber
wi sembari melangkahka
ahnya dengan isyarat menolehkan kepala
aring
di ranjang, Dimas melepaskan se
kali ini dia merasa berdebar saat melayani tamu. "Kok rasanya aneh ya. Nggak biasanya aku
Dew. Aku jenuh dirumah
erbintang hanya untuk menemaninya rebahan?", Dewi terus bertanya dalam hati. Dewi berpikir Dimas akan l
?", tanya Dimas me
uan?", jawab
iasanya aja, Dew
uku yang sudah sepatutnya aku
Dimas sembari terperanjat dari posisi berb
tanya Dewi masi
u teman, Dew!", jawab Dimas sembari kembali berbaring di samp
tinya begitu lega. Ternyata Dim
kan aku sebagaimana tamu laki-l
sembari menatap langit-langit ruang kamar itu. "Kalau untuk bayaranmu, kau tenang saja, aku akan tet
ku hanya karena ingin bertemu, kau tidak perlu membayar aku untuk ini! Maka
li ini ada perempuan yang tersenyum tulus padany
datang menemui kamu
! Datang lah kap
...
harus ditunaikan Dewi setiap selesai kencan. Setor setengah pendapatanya kepada Mami Dori. Sebenarnya Dewi sangat
p Dimas sembari menyerahkan 1
itu jumlah yang sangat bany
teman. Dan lagi, aku sama s
suara lirih. Tatapan memelas dengan maksud
e Mami!" jawab Dewi sembari mengembali
, buat
nah membayarku setiap kali kita bertemu, Dimas!",
u sering mengajak mu bertemu?
menatap tajam
ya, Wi? Udah nemenin aku malam ini." ucap
num. Fisik Dimas yang sempurna dan cara Dimas memperlakukan dirinya. Dewi mendambakan sosok laki-
....
nghibur mencari laki-laki yang mau membayar mereka untuk ditemani. Dari kejauhan Dewi melihat perempuan tua yang sering dia panggil dengan s
ewi sembari menyer
a hanya memberimu segini?", tanya snag mucikari me
gitu," Dewi berusa
adari kalau baju yang dikenakan Dewi berbeda dengan
us pipi kananya yang terasa sakit karena tamparan sang mucikari.
akaian mahal! Pasti Tuan kaya itu memberimu lebih banyak dari ini!", hardik
erlihatkan seutuhnya pendapatanmu kepadaku!? Kurang ajar anak in
nyebalkan itu. Akan bertambah panjang dan berlarut-larut masalahnya. Meski tidak dapat dipungkiri, mereka sang
", ucap Dewi lirih sembari
eriput itu mencengkram lebih kuat rambut Dewi,
Membelai wajah Dewi dengan bara api yang melekat pada sebatang rokok ditangan kirinya. Dewi begitu takut, namun tidak cukup keberanian untuk melawan. Air m
p perempuan itu sembari tersenyum sengit. Mendorong tubuh Dewi
*