icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Rembulan Untuk Mantan Pramuria

Bab 4 4. Kekejaman Sang Mucikari

Jumlah Kata:1436    |    Dirilis Pada: 04/10/2023

a sama-sama ingin berbicara banyak atas gejolak hati yang bersembunyi di dalam dada mereka, namun mereka tertahan oleh rasa canggung. Kalau boleh juj

i tanganya, menyantap dengan lahap hidangan yang tersaji di meja mereka. Dimas ama

arah pemilik manik yang sedari tadi memperhatikannya. Seketik

i melempar senyum hangat. Dia sangat menyuk

Terganggu ya den

suka!", jawab

iku?", tanya Dewi sembari menyudahi makannya

, Dew. Aku kangen

n, Dim?" Dewi hanya ingin memastikan, apakah Dimas memang menganggapnya sebagai tema

ngajak kamu pergi

cewa. "Ternyata sama seperti yang l

a pergi

a mungkin agar semua terlihat baik-baik saja. Karena mau bagai ma

....

gurus check-in hotel didampingi Dewi yang sedari tadi hanya dia

nuhi kebutuhan biologisnya sebagai pria dewasa, toh memang ini profe

i mereka terhenti di depan pintu kamar ber nomor 302. Dimas membuka p

lah

tamu laki-laki dengan senyuman, tapi kali ini berbeda. Ekspresi wajah muram sangat terl

wajahm

an senyum terpaksa. Kali ini dia memanggil Dimas dengan s

napa hanya ber

wi sembari melangkahka

ahnya dengan isyarat menolehkan kepala

aring

di ranjang, Dimas melepaskan se

kali ini dia merasa berdebar saat melayani tamu. "Kok rasanya aneh ya. Nggak biasanya aku

Dew. Aku jenuh dirumah

erbintang hanya untuk menemaninya rebahan?", Dewi terus bertanya dalam hati. Dewi berpikir Dimas akan l

?", tanya Dimas me

uan?", jawab

iasanya aja, Dew

uku yang sudah sepatutnya aku

Dimas sembari terperanjat dari posisi berb

tanya Dewi masi

u teman, Dew!", jawab Dimas sembari kembali berbaring di samp

tinya begitu lega. Ternyata Dim

kan aku sebagaimana tamu laki-l

sembari menatap langit-langit ruang kamar itu. "Kalau untuk bayaranmu, kau tenang saja, aku akan tet

ku hanya karena ingin bertemu, kau tidak perlu membayar aku untuk ini! Maka

li ini ada perempuan yang tersenyum tulus padany

datang menemui kamu

! Datang lah kap

...

harus ditunaikan Dewi setiap selesai kencan. Setor setengah pendapatanya kepada Mami Dori. Sebenarnya Dewi sangat

p Dimas sembari menyerahkan 1

itu jumlah yang sangat bany

teman. Dan lagi, aku sama s

suara lirih. Tatapan memelas dengan maksud

e Mami!" jawab Dewi sembari mengembali

, buat

nah membayarku setiap kali kita bertemu, Dimas!",

u sering mengajak mu bertemu?

menatap tajam

ya, Wi? Udah nemenin aku malam ini." ucap

num. Fisik Dimas yang sempurna dan cara Dimas memperlakukan dirinya. Dewi mendambakan sosok laki-

....

nghibur mencari laki-laki yang mau membayar mereka untuk ditemani. Dari kejauhan Dewi melihat perempuan tua yang sering dia panggil dengan s

ewi sembari menyer

a hanya memberimu segini?", tanya snag mucikari me

gitu," Dewi berusa

adari kalau baju yang dikenakan Dewi berbeda dengan

us pipi kananya yang terasa sakit karena tamparan sang mucikari.

akaian mahal! Pasti Tuan kaya itu memberimu lebih banyak dari ini!", hardik

erlihatkan seutuhnya pendapatanmu kepadaku!? Kurang ajar anak in

nyebalkan itu. Akan bertambah panjang dan berlarut-larut masalahnya. Meski tidak dapat dipungkiri, mereka sang

", ucap Dewi lirih sembari

eriput itu mencengkram lebih kuat rambut Dewi,

Membelai wajah Dewi dengan bara api yang melekat pada sebatang rokok ditangan kirinya. Dewi begitu takut, namun tidak cukup keberanian untuk melawan. Air m

p perempuan itu sembari tersenyum sengit. Mendorong tubuh Dewi

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 1. Kupu-kupu Cantik di malam dingin2 Bab 2 2. Mengamati Kupu-kupu Cantik dari Kejauhan3 Bab 3 3. Datang Sebagai Tamu4 Bab 4 4. Kekejaman Sang Mucikari5 Bab 5 5. Bawa Aku Pergi6 Bab 6 6. Hari Sakit7 Bab 7 7. Teman Baru8 Bab 8 8. Kesialan Datang Bertubi-tubi9 Bab 9 9. Dia datang bersama saya10 Bab 10 10. Hangat11 Bab 11 11. Hari Pertama Kerja12 Bab 12 12. Dimana letak salahku 13 Bab 13 13. Kepergok Berduaan14 Bab 14 14. Aku tahu dia pelacur15 Bab 15 15. Hasutan Janda Bodong16 Bab 16 16. Sebaiknya Menjauh17 Bab 17 17. Bertengkar dengan Erin18 Bab 18 18. Bayaran dari Ramona19 Bab 19 19. Dikejar Pria Mesum20 Bab 20 20. Tubuh telungkup di pinggir jalan21 Bab 21 21. Tersadar Dari Koma22 Bab 22 22. Puterinya lucu, Bu, boleh buat saya 23 Bab 23 23. Perasaan Bersalah24 Bab 24 24. Senja Di Terminal Bus25 Bab 25 25. Bertemu mantan Mucikari26 Bab 26 Hasutan Ramona27 Bab 27 Namanya Dewi, bukan gadis murahan!28 Bab 28 Sebotol minuman menemaniku disaat putus cinta29 Bab 29 Kembali Bekerja30 Bab 30 Ditolak31 Bab 31 Mencari Bukti32 Bab 32 Pengakuan33 Bab 33 Ramona hamil 34 Bab 34 Ditangkap Polisi35 Bab 35 Curahan Hati Lusi36 Bab 36 Perkelahian dikamar Kos37 Bab 37 37. Balas Dendam38 Bab 38 Bisik-bisik tetangga39 Bab 39 Senja di tepi danau40 Bab 40 Kesempatan Terahir41 Bab 41 Hari bahagia berselimut lara42 Bab 42 Dunia sesempit daun kelor43 Bab 43 Kado pernikahan dari sahabat44 Bab 44 Anggita45 Bab 45 Salah paham46 Bab 46 Dua garis merah47 Bab 47 Wanita tak tau diuntung48 Bab 48 Diabaikan49 Bab 49 Aditya Putra Adimas