RAHASIA IBU MERTUAKU
emangnya kenapa dengan malam purnama?" t
ak. Tampan sekali suamiku ini, jika
dulu! Nanti
lu berbalik lagi membenarkan baju kok
mar terasa pengap. Padahal kipas angin berputar kencang. Sesekali aku merasa dip
asih terdengar mengalun. Tapi kosentrasiku sudah terlanjur buyar. Selalu saja banyak godaan yang tak ka
mun?" tanya mas Harto
s Harto. "Tidak apa-apa Mas. Sudah sel
k, lalu membereskan
rto memulai pembicaraan. Tapi mulutnya tak kunjung mengeluarkan sepatah katapun. Sudah k
ya mau cerit
ak menghela nafas berat,
caya, jika kuy
kses membuatku terdiam sejenak. Namun hanya sebe
kuyang? Di jaman modern seperti ini, mana mungkin ada makhluk yang seperti
enarkan kata-kataku, mas Harti j
am? Aku benar
idak semua yang kita pikirkan modern, sama dengan pemik
l, aku sering mendengar cerita tentang kuyang. Karena memang, aku lahir dan tinggal di tempat yang memang mempercayai itu. Tapi ak
tanyaan itu meluncur be
skipun kamu tidak mempercayai hal klenik seperti itu. Tapi
rto bangkit dari duduknya, kemu
nyaku, aku merasa tidak
ta tidak jadi jalan-jalan, besok saja
. Mendengar kata-kata mas Harto tadi, aku jadi teringat pesa
mutuskan memainkan gawai berkiri
to, entah kapan masuk. Mungkin k
mpai bawah. Bayangan tentang kejadian tadi masih
p mas Harto, melambaikan telap
ersentak kaget saking
i selalu saja makan di dalam kamar. Kami tidak pernah makan bersama di luar dengan bapak dan ibu. Padahal saat di ruma
bapak dan ibu?" tanyaku, berharap
pak, kan tadi kamu lihat bapak se
akin menjadi-jadi. Tapi aku memilih untuk tidak melanjutkan p
aku mempercepat makanku. Ingin sekali rasanya cepat selesai. Suasana malam ini benar-benar
mas Harto, membereskan bekas sisa m
" ucapku, merasa taku
ut dan mempercayai hal mistis. Tapi mal
mengetuk pintu tiga kali dan memanggil kamu dengan sebutan biasanya. Ka
u kamar. Aku tidak sempat bertanya lebih. Tidak biasanya mas Harto seperti i
Pesan yang ditinggalkan mas Harto, semakin membuat aku ket
idak segera membuka pintu. Aku menunggu suara ketukan pintu itu lagi
u di dalam
ketakutan. Apalagi suara ibu tidak terdengar seperti biasanya. Kali ini terdengar s
yang mengetuknya. Mas Harto pasti akan marah besar
iina
ersis seperti suara di film horor. Panggilannya
ini hampir saja keluar menahan
Tok...
, buka p
epat aku turun dari tempat tid
ku sudah sangat bergetar dengan tubu