Ayo Nikah! Siapa Takut
a." itu adalah suaranya Kimchi, asisten Fiona yang tadi ia suruh untuk menghubungi klien karena mamanya yan
embali melanjutkan ucapannya. "Itu juga
an mengangguk kecil sebagai j
yang harus ia lakukan untuk persiapan pesta pernikahan kliennya itu. Semakin cepat dilakukan, maka akan sema
a?" izin Kimchi, lalu berbalik badan untuk segera pergi dari ruangan atasannya itu. Aka
pot bawa berkas," ucap Fiona sambil mengangkat tinggi tablet yang berada di tangan ka
melupakan kalau atasannya sekarang adalah Fiona Russell, bukannya Bella Russ
belakang harus segera di cek," imbuh Fiona lagi dan lantas Kimchi mengangg
*
mereka, Fiona kini sudah pun berada di ruang tamu sebuah rumah mewah berlanta
etelah meletakkan jus jeruk di atas meja di hadapan Fiona dan Kimchi. Tak hanya itu, ia juga menyiapkan makanan-makanan k
amu, terdengar bunyi deru mesin mobil memasuki pekarangan rumah. Bunyi itu tidak h
ya juga kemari?" Fiona menatap
ara keributan dari arah pintu utama. Tentu saja itu membuat Fiona dan Kimchi bangkit dan saling lempar p
ng tamu, Kimchi membuntutinya dari belakang dengan rasa khawatir. Dilihatnya seorang pr
cLaren!
ntu masuk rumah. David tersentak saat badannya hampir saja menabrak Fiona yang berdiri di dek
pa-apa. Ia menatap Fiona dan David bergantian. "Oh?! Jadi ini alasannya? Jadi ini alasannya kamu terus-terusan menolak
mundur setelah wanita asing itu berdiri tegak di depannya. Dia bersedek
nita yang tidak tahu sopan santun itu. Seenaknya s
motong cepat ucapan Fiona barusan. Sambil menyilangkan kedu
. Maaf, saya tidak tahu permasalahan kalian berdua, saya hanya ora
iona menyelesaikan penjelasannya. "Jadi kalian sudah ma
las mengatakan jika dia hanya orang asing. Kenapa wa
u," sanggah
tong, kali ini oleh David. "Aku lupa jika hari
an kekar melingkari pinggang ramping Fiona. Badan David mendekat ke arah Fiona hingga ia bisa mencium aroma maskulin ria itu. Otak Fiona berusa
darannya tatkala ia merasakan tangan
jauh dari Fiona juga terlihat sangat terkejut mendengar pernyataan yang meluncur dari bibir
an ributkan?" tegas satu suar
nya seumuran dengan Bella Russell muncul dengan elegan dan berkarisma. Di sa
ngan Fiona ke rumah mewah itu. Namun sekarang, sepertinya Fiona malah terjebak dengan permasal
gendurkan nadanya dan menatap t
nte mohon sama kamu. Pulang sekarang! Tante masih
memelas. "
karang." Lisa mene
Lifia pulang dulu, tapi nanti Lifia bakal ke sini
skan rangkulan tangannya di pinggang Fiona. Meskipun wanita itu sudah berusaha kuat untuk melepaskan diri, tetapi usahanya berujung sia-sia.
ari ruangan tamu menuju parkiran mobil, menahan perasaan kesal. Hatiny
mberontak. "Bisa lepas gak sih? Kamu siapa? Kok t
di pinggangnya. Ia lantas nyerocos tanpa jeda dan men
ng baru saja ia jumpai. Padahal, Fiona yakin jika Dave sendiri belum tahu siapa namanya. Bagaim
tanya Dave lagi, menekan
ri kamu? Nggak usah aneh-aneh tahu!" Fiona sebisa mungkin untuk tidak berkata le
elengos pergi begitu saja meninggalkan ruang tamu,
" jerit Fio
ang berusaha menenangkan amarah Fiona. Sontak itu membu
yang anggun dan berkarisma. "Hee ... i-iya," ucap Fiona. Padahal dalam hat
nnya" Sekali lagi, Lisa membuka bicara. Fiona meng