SEXY KILLER MACHINE
ku gadis itu masih hi
sa lalu seorang Alex. Karena dia juga yang
s itu sekarang, Alex," ucap
, Dokter?" Al
tuk menahan kesal akan sikap Alex yang melebihi Everest. "Jik
mpak terpancar di sekitar langit tempat itu. Manik serigala itu terdiam terp
dah
mu! Di mana gadis itu? Kau juga tahu buka
am dan tetap
da tak melihat para arwah sedang menari
!" teriak Yvent
R
stremnya cuaca di kawasan Rusia paling utara telah menjadi 'makanan' bagi dirinya sehari-hari. Cabikan, cambukan, bahkan bekas sudutan api pun telah ia rasakan. Tak ada lagi tempat tersis
," ceka
geratkan cekikannya dan mendekatkan wajahnya. Kini mata abu-abu itu benar-benar terlihat menyeramkan, "BUKAN URUSAN SAYA, PAHAM!? SEKARANG PERGILAH! JAUHI
iblis!" ucap Yvent memegang
abu itu melirik tajam dan meninggalkan mangsanya laksan
ggalkan kamar Alex dan mencari keberadaan Maria. Dingin yang ekstrem tak j
oot hitam. "Seingatku, Maria tak mengenakan mantel yang cukup tebal. Aku takut dia akan terkena hipotermia. Cuaca di sini sangat ekstrem, apakah dia ... ah
III Shadow Troopers telah berdiri di depan kamar sang Dokter lengkap dengan AK 47 dan senapan serbu jenis AKS-
di depan kamarku?" Yvent
malam begini?" tanya salah satu
urusan
rsebut. Namun sayang, tubuh Yvent yang memang tak dilatih militer dengan 'ke
ak tahu aku siapa, hah?" senta
pan wajah Yvent. "Kami tak peduli siapa atau apa jabatanmu! Karena kami hanya mengikuti perintah
deral!' Gumam Yvent
annya berkeliaran di sekitar tempat itu, bukan hanya nyawa kalian yang akan kubunuh tapi juga seluruh anggota
Sisakan hanya dua pakaian di almarinya!" Perintah
Yuri langsung mengobrak-abrik isi lemari pakaian milik Yvent, memasukkannya dalam kantong plastik besar wa
ria! Maria, di mana pun kau berada, kumohon bertahanlah
keluar dari kamarku!" Tajam manik biru gelap
sang Dokter. Ketika mereka tiba di muka pintu, salah satu dari mereka mencabut kunci kamar milik Yvent se
marnya dari luar. Yvent hanya menghela napas dan m
vent dengan manik tajam mengarah ke
*
si udara di tempat itu lambat laun mulai hilang kesadaran. Maria yang memiliki alergi dingin mulai merasakan sesak napas dan beberapa bagian tu
u lagi hidup menderita dan sendiri. Aku ingin pergi dengan kali
berapa lama, Maria melihat ada sebuah cahaya yang terpantul dari jendela dekat perapian. Mata sayu itu melihat dengan kabur caha
an matanya sekali lagi dalam ringkukkan tubuhnya yang dia sendiri
*
n fajar. Baik, saya mengerti. Kali ini, semua telah diperhitungkan dengan matang. Saya akan segera k
ai rencana ini. Waktu yang cukup b
ruanganku!" teriak Goye
" lantang dan tegas suara pria beram
ud
p, P
adis dengan mata beda warna itu, Maria. Pastikan Alex menjalankan tugasnya dengan benar. Jika a
Pak. Akan segera
engan dokter kita? Apa dia masi
diberi makan dengan baik dan d
ar itu. "Bagus. Tetaplah beri dokter kita 'makan
p, P
oleh k
kursi warna hitamnya dan melihat sekelompok
kosong yang akan kau dengar, Alex. Cerita
*
kan p
jendela perapian yang tak menyala. Mani abu-abu serigala Siberia milik A
udah mati, hah?" Tanya Alex sambil menendang
aku tahu jika perempuan itu lemah dan p
ntukmu dan kutempatkan kau bersama dengan y
anku lagi! Akan kusiapkan peti mati untukmu! Bikin repot s
R
yang mau
sedang memegang pergelangan kakinya dengan tangannya