PEDANG HALILINTAR
pi semak-semak itu apa Kakek yang menatanya?"tany
atapan nanar. Ada perasaan sedih ketika menerima
lalu pemuda tampan itu. Dia juga akan mengatakan apa tujuannya mengajari pemuda tersebut dengan ilmu Ka
malas untuk berusaha. Tak luput juga dia menanamkan nilai-nilai aliran hitam agar 'cucunya' itu siap ketika terjun di dunia yang ramai. Ilmu mem
u memang kakek yang menatanya. Di bawah tum
n memasuki pondok. Tak lama dia kembali ke
u berada di dalam peti ini terdampar di pantai bersama jasad ibumu. Meski tidak ada dara
lu menatap Caraka tak percaya. Dia merasa
pahku akan membuka jati dirimu jika kau sudah menemukan
alu berusaha menerimanya meski itu sangat
enganggap Kakek sebagai Kakek kandungku, juga sebagai ayah sek
alah nama pemberian ayah dan ibumu, Jalu. Tapi tulisan Ha
canda meski hatinya sedang terbalut rasa kesedihan. Dia tidak ingin menunjukkan ra
alu, "Koin emas ini adalah bekalmu ketika nanti kau sudah berbaur dengan dunia yang ramai. Kakek sudah m
ari ucapan lelaki tua di depannya itu, "Apa Kakek mengus
berpisah denganmu. Tapi kau harus ke dunia luar untuk mewujudkan mimpi Kakek
nia persilatan di tanganmu agar tidak ada yang meremehkanmu dan semua orang tunduk kepadamu
rpikir apakah siap untuk berpisah dengan kakeknya d
kakek akan bisa keluar dari sini. Bersama-sama kita k
egel di pulau tengkorak. Dulu pernah dia meminta syarat agar bisa keluar dari pulau terkutuk
an mengeluarkan Kakek dari tempat ini. Tapi baga
ini." Caraka berdiri lalu membawa masuk peti kayu ke dalam pondok. Setel
i langkah kaki Caraka yang bergerak
i bibir hutan. Kini di depan mereka sudah berdiri te
, Ja
Jalu sesaat berikutnya. Keduanya me
a pulau terpencil ini dinamakan pulau tengkorak. Entah siapa yang mengukir batu hingga me
rak tersebut. Sementara Caraka menuju sebuah batu l
ung kulit hewan. Caraka mengambilnya lalu berjalan me
punya Kakek?
tu lidah petir yang kutemukan dan membentuknya menjadi sebilah pedang
ahnya keluar. Energi besar langsung merembes ke
, Kek?" tanya
iharaan, kenali dan sentuh jiwanya maka dia akan menurut kepadamu," ucap Caraka
sana, semua sama saja penuh kemunafikan! Aku memberimu pedang Halilintar ini untuk memuluskan jalanmu menguasai dunia persilatan. Hanya
" Jalu jelas bingung dengan permintaan Caraka. Sebab saat ini mereka berada di