PEDANG HALILINTAR
ng dan berusaha mengejar. Tapi baru beberapa meter bergerak, terdengar petir menggelegar di ang
" teriak pemimpin perompak begitu me
uh Nilam dan peti kayu yang dipeluknya erat terombang-ambing di lautan lepas. Jarak den
*
yang tubuhnya tidak terawat dengan pakaian penuh k
esosok tubuh yang sedang memeluk peti terdampar di bibir pantai. Penasar
keriput itupun terlihat semakin tebal. Dia ber
pelan seraya melepaskan tangan wanita
peti, samar-samar telinga lelaki tua yang penampilannya
ka peti dan bola matanya pun melebar seketika. Dilihatnya seso
wanya untuk menyelamatkan putranya,"
ihnya tubuh bayi mungil itu lalu dian
bocah ini sebagai penerusku. Kalian boleh menyegelku di Pulau Tengkorak yang terkutuk ini, tapi ka
aa
tua itu bersumpah. Sebuah pohon kelapa yang tumbuh tinggi
dan terbakar setelah terkena sambaran petir. Tawa lantangnya kembal
akan bisa membunuh Caraka semudah itu!" teriaknya keras seraya menyebut namanya
tahu ada tulisan yang terdapat di pe
bisa jadi yang tertulis di penutup pet
akan memanggilmu Jalu!" te
a persilatan, lelaki tua itu juga gembira karena hidupnya yang ditemani rasa s
*
las tahun
idung mancung serta memiliki rahang yang kokoh. Sorot matany
ok!" teriak Caraka yang sedang berada di
lari menuju batang pohon kelapa yang dinaiki Caraka. Diambilnya buah kelapa muda
ggapan jika Caraka adalah
ng selama ini didiaminya bersama Caraka, Jalu keluar d
hutan yang selama ini hanya dia jamah bersama kakeknya. Namun tiba-tiba saja langkah
ecil di tangannya tergenggam erat dan siap dilesatkanny
kan pisau kecil di tangannya, Jalu pun mulai membidik
nembus semak belukar. Tapi sayang bidikan Jalu melese
u kali ini bidikanku me
antam bebatuan yang berada di dalam semak belukar tersebut. Rasa penasaran mendorongnya untuk m
a pelan setelah tangannya menyent
yang lebat itu untuk mengetahui bentuk tatanan baru yang tersembunyi di dalamnya. Dia ti
sakit akibat pelatihan ilmu kanuragan yang diajarkan ka
nya. Sekarang yang terlihat oleh matanya adalah tata
bertanya-tanya dalam hati seraya mengambil p
agan dari kakeknya tidak tahu harus digunakanya untuk apa. Ilmu meringankan tubuhnya yang sudah berada di atas rata-rata pendekar dan mampu berlari di atas pe
angsawan itu berjalan cepat meninggalk
iaknya keras sesamp
membawa sebiji kelapa muda yang sudah berluba
h di tanah, lalu menenggak air kelapa
g seperti pertama kali menemukan Jalu terdampar di pantai. Dia menggunakan pakaian Panji yang te