Wanita Pemilik Gairah Liar
ar uang sebanyak dua ratus ribu rupiah dibayar tunai," ucapan
ak menyangka, mimpinya untuk menikah terwujud juga, tetapi bu
ksi pun kini terdeng
mengedarkan pandangannya, tetapi kakak tercinta yang biasa selalu ada ketika suka dan duka Rebek
gala kehancuranku dan memelukmu untuk sedikit membalut lukaku. Kenapa kamu tidak ada di sampingku
lirih Rebeka yang kini
unkan ijab kabul untuknya, menyikut lengan Rebeka. Reflek R
odorkan sebuah buku kecil kepada
nnya hingga tak berbentuk. Namun, di sisi lain Rebeka juga tidak mau mempermalukan orang tuanya ya
bisik Defza yang m
enjadi suami sah untuk Rebeka. Dari postur tubuh, dia memang begitu gagah. Tampang dan rupa Defza juga tidak kalah saing dari Zidan. Akan tetapi, caranya datang
a di hadapannya. Tanpa berucap sepatah kata pun, Rebeka mencoretkan tinta hitam ke atas buku k
saja Alina ada di sampingnya saat ini, sudah pasti Rebeka akan memeluk erat kakaknya itu dan mencurahkan segala gemuruh yang tertahan di dadanya. Ingin rasanya Rebeka menangis
Rebeka berteriak histeris. Air matanya
dak seorang pun yang masih tertinggal di sana. Mata Rebeka begitu merah dengan daging sekitarnya yang telah membengkak. Dia meringkuk dalam ta
erasa tersakiti di dalam kondisi ini. Mama juga lebih sakit dan kecewa mendapati kenyataan
gkan protes pada apa yang disampaikan wanita paruh baya di sampingnya. Putus asa memporak pora
juga tidak memikirkan mama yang akan menjadi bahan gibahan teman-teman sosialita mama, karena mempunyai anak murahan sepertimu. Sudah jelas ada tunangan yang baik budi pekertiny
seakan sudah menjadi semu dan tidak akan bisa lagi ada cinta dalam hidupnya. Kini tangis Rebeka tak terdengar lagi. Dia pun bangkit dan menghapus air matanya. Dengan
ebeka dan berhasil membuat wanita di depannya menarik sebel
permalukan?" Sebelah alis wanita paruh baya itu
layangkan sindiran kepada Rebeka. Dia seolah masih belum b
mbesarkan aku, dan terima kasih atas waktunya selama ini. Semoga ke depannya Mama
etapi sorot matanya tidak bisa berbohong dengan keadaan yang ada. Mamanya bisa melihat itu, tetapi dia seolah mengabaikan pandan
ah berhasil membuat aku kecewa! Kamu anak yang tidak tahu di untung!"
an. Tiada kata lagi yang bisa dia rangkai sela
Rebeka ingin mengakhiri yang terjadi hari ini dengan melenyapkan nyawanya sendiri. Rebeka membuka laci dan mengobrak-abrik tempat make up-nya, tetapi tidak ada satu pun barang yang bisa dia gun
"Ini dia. Semoga setelah ini tidak ada lagi kese
erasa tercekat dan oksigen yang masuk ke paru-parunya terasa berkurang. Sesekali Rebeka terbatuk, tetapi kesadarannya masih utuh. Walau oksigen sudah terasa mulai berkurang, tetapi Rebeka tidak