SUAMI GHAIB
ucap Sheila
annya ini. "Mungkin Sheila mengigau. Sudah jangan dipikir
rikan agar Sheila cepat terlelap. Ardi memilih tak menanggap
*
*
karena tak ada uang sama sekali. Sedangk
m kemarau. Mencari ikan untuk lauk makan pun ha
yur di kebun. Hanya saja, untuk membeli beras, kebutuhan sekolah an
g lalu. Kata suami Mak Siti, kerja kuli bangunan di kota bayarannya lumayan
trinya. Namun, dia juga tak tega kalau anak-anaknya tid
engizinkan kalau dirinya pergi bekerja di kota. Aka
g jajan. Aldo tidak mungkin bergantung terus menerus pa
segera di lunasi. Kalau tidak, Raf
Aldo. Dirinya harus meminjam kemana lagi?
ngi rumah abah, memin
nsyaallah cukup sampai tanggal gajian nanti
ribu itu ke dalam saku celana. "Kalau aku sudah berangkat k
t? Bukankah Sheila tidak mau dit
Hutang Mas sudah menumpuk, tidak mungkin Mas bisa tenang. Lagian anak-anak ju
ki menuju rumah Mak Siti untuk memberitahukan ba
bok yang besar, lantai keramik dan pagar besi serta genteng yang mengkilap. akan sede
" Mak Siti keluar dan segera membukakan p
sopan. Setelah ia di persilahkan
erjaan?" teb
uk pelan seraya b
. Kalau kamu benar-benar mau ke kota, kamu bisa siap-sia
2 minggu sekali. Bahkan bisa sampai 1-2 bulan sekali. Kata Pak Im
mit pulang kalau begit
. Walaik
ada Sinta dan kedua anaknya. Berharap Sheila
*
mu'alai
," jawab kedua a
ekat Rafa dan Sheila. Aroma ubi rebus menguar
ya ada singkong rebus dengan sambal sebagai pengganjal perut. Mere
i dan memberikan semuanya pada Sinta. "Unt
dari mana Mas? Pinjam Ardi?" tebak Sinta da
pada anak-anak nya. Dan benar saja, resp
n bapaknya pergi bekerja. Namun, dengan syarat dirinya bo
*
hari pu
dua anaknya secara bergantian. Menghapus air mata Sheila
milik pak Imron dan kendaraa
*
murung. "Bapak cari uang, Sheila jangan sedih dong. Ayo minta
emiliki ponsel kamera, Ardi menelepon lewat ponsel milik Pak Imron. Walaupun
ertanyaan itu tak pern
u 5 hari bekerja," sahut Rafa
n pulang, Bapak juga ikut pula
k?" tanya Sheila lag
2 mingg
*
hasratnya di malam hari. Duduk di dekat jendela dan akan terbaring ti
a izin untuk menginap di rumah O
nti-wanti, dan kedua bocah itu pun
pun
r suara ketukan pintu. "Siapa malam-malam begini ber
. Suaminya berdiri di hadapannya. "Kok kam
tiap hari. Ada mobil pick up yang kebet
jadi tak perlu menahan rindu lama-lama," ucap Sinta dengan
in sekali, Mas