Melahirkan Anak Mantan
yak orang-orang yang akan berolahraga. Namun, tak jarang juga ada yang hanya sekedar duduk-duduk sambil jajan. B
ngajak Amel, sahabatnya. Saat ini mereka sedang menikmati seman
lihat lo murung terus. Ada masal
b apa sama anak itu," jawab Rania sambil mengaduk-aduk buburnya hingga tak lagi berbentuk. Amel
gkannya saja sudah mem
Lo jawa
endoknya lalu menatap Amel, "gue bilang kalo ayahnya s
per
hnya sedang bekerja di tempat yang jauh sehing
Untuk beberapa detik keduanya sama-sama terdiam,
lvaro sambil menunjuk sebuah ayunan yang
ah yang ditunjuk oleh Al, lalu k
a Al, hati-hati," ucap R
enuju ayunan yang ditunjuknya tadi s
*
at apartemennya. Devan mengenakan kaos oblong berwarna hitam dengan training a
t perhatian. Banyak para wanita disana yang memandangnya dengan tatapan memuja. Inil
panjang dan tak ada orang disana. Devan berjalan menuju bangku tersebut lalu dud
ia pejamkan dengan wajah menghadap ke langit. Menikm
a ia merasakan ada seseorang yang menepuk paha nya. Devan terpaksa harus meny
nya sambil makan coklat, bahkan mulutnya pun sampai bercelemotan coklat. Devan sampai
tau melihat siapapun selain
laki itu menyodorkan sebung
imakasih,"
memaksa Devan dengan terus menyodorka
n pun terpaksa menerimanya meskipun sebenarnya
bocah laki-laki yang tak lai
sah payah dan duduk di sebelah Devan. Al mendongak
punya teman ya?" tanya Al sambil meman
yang mau mendekati orang asing yang bahka
saya gak p
embuat Devan terkekeh. "Om kenapa duduk di sini send
rti tentang patah hati.
Tante Amel curhat dan bilang kalo dia lag
mel?" tanya De
nnya
gak di cariin sama mommy kamu?" tanya Devan
k tidak bermain terlalu jauh, sedangkan Al sekarang berada di tempat yang tak terlihat oleh sa
nap
mom, kalau tidak nanti m
kamu memang h
kalo om mau nanti Al akan kenalin ke Tante Amel. Dah om."
terlihat lagi. Devan menarik ke dua sudut bibirnya, ters
pisah, apakah kami akan memiliki anak sepe
ahukah kau betapa aku sangat membencimu sekarang. Kau pergi meninggalkan aku begitu saja, tan
*
bil melambaikan tang
nak, mom mencarimu sejak tadi,"
kan keberadaan anaknya, bocah itu sudah tak terlihat di mana pun. Rania begitu panik dan meminta Amel untuk membantunya mencari Al. Mereka
ngulanginya lagi dan membuat mom k
ania lantas memeluk Al sambi
om hampir copot saat tak melihat kamu tadi, mom pikir kamu sudah..." Rania tak sanggup
a ikut bergabung dan mereka bertiga pun saling berpelukan. Tak peduli d
*