Takdir Yang Kembali
n seorang laki-laki tampan dan bertubuh kekar, yang diperkirakan laki-laki itu ber
beberapa orang yang ada di ruang rapat itu terlihat men
ni," ucap laki-laki itu yang bernama Luxe Matthew. Dia adalah p
lain itu, Luxe selalu tampil sangat memukau. Sehingga banyak karyawan yang sangat mengagumi dirinya, bahka
Luxe, kemudian dia pun keluar diikuti
h ke belakang menatap sang sekretaris yang sejak tadi hanya diam saja. "
. "Saya tidak apa-apa, Tuan," jawab
Sementara sang asisten pribadinya hanya diam saja mendengarkan
alu dia bawa ke mana-mana. "Setelah rapat tadi, jadw
tauran, saya ingin makan siang dengan seseorang," tit
dalam ruangannya, selama menunggu Kiara membuatkan jadwal ma
ti itu!" kata asisten pribadi
ang saja asisten Yuda
pun membalas senyuman Kiara. "Yasudah, aku masuk dulu ya
kan tempat makan yang pas untuk bos-nya itu, Kiara mencari tempat makan sam
dengan tempatnya," gumam Kiara saat melihat restauran mewah
i tempat itu dan dia juga yakin jika Luxe pun akan sangat menyukainya, maka d
san dari restauran tersebut, yang mengatakan jika tempa
, Kiara beranjak dari duduknya dan
Luxe pelan. "Masuk saja!" tit
ar knop pintu ruangan tersebut
akanan di salah satu restauran yang tidak te
ponselnya mengangguk, kemudian beranj
," ajak Luxe membuat Kia
at!" tegur Luxe karena Kiara hanya di
n?" Kiara menunju
ti saya makan sama siapa?" sungu
masih banyak, Tua
ela napas berat. "Ikut saya at
ajakan dari Luxe. Lalu, mereka berdua pun be
e segera membukakan pintu untuk Luxe dan K
di, kamu tunggu di sini saja! biar saya me
ir, kemudian dia pun memberi
ata Luxe dan masu
ke dalamnya. Luxe terlihat tidak suka, dia melirik pada Kiara l
pun bertemu. "Pindah sekarang!" titah Luxe, da
ke kursi depan. "Seperti ini bukankah lebih ba
kali pria itu terlihat melirik ke arah Kiara yang diam saja sambi
k, akan dibimbing oleh GPS yang sudah saya ak
ia kembali fokus pada jalanan, dengan sesekali mel
*
dan Luxe sampai di tempat yang mereka tuju, L
tas mengulas senyum tipis, Kiara memang tidak
n sangat cocok untuk Luxe, tidak hera
" kata Kiara dengan sopan seraya memp
odern tersebut. Sementara Kiara menghampiri meja kasir leb
ryawannya untuk mengantar Kiara dan L
g pelayan restauran itu, meminta
tiba di tempat yang dipesan, Luxe mengulas senyum karena
Silakan duduk dulu Tuan, Nyonya, makanannya akan seger
ubuhnya di kursi tersebut. "Kamu sangat pandai memili
duduk berhadapan dengan Luxe, tak berselang
saji yang membawa makanan itu dengan sopan, yang langsun
n itu, pramusaji itu pun bergegas pergi dari sana, karena
menatap Kiara tanpa berkedip. Sejak keluar dari ruang
napa?" t
ya menjawab Kiara malah meng
kan di kantor, jan