Serendipity's Match
l melaju dengan kecepatan diatas rata-rata. Mobi
annya memegang stir mobil dan tangan yang l
ar-putar seolah ia sedan
an dan umpatan kesal karena Natan
g mempunyai rampu merah itu ada beberap
g. Mata Nathan terbelalak saat melihat ke depan. Kakinya berus
bil Nathan sudah tidak
ar begitu keras, menghenti
depan mobil retak, karena Nathan tidak memakai sabuk pengaman,
athan mengeluarkan cairan darah. Mata Nathan sedikit terbuka tapi ia tidak sa
sekitar segera berkerumun u
gera telepo
Dia terlu
omor ambulance. Melaporkan kejadian kece
an petugas medis membopong Nathan dan korban satunya. Mereka se
a begitu panik dan tidak tega menatap w
gas medis. Ia duduk melihat Nathan yang berada d
aat melahirkan anak kedua, calon adiknya yang tidak bisa di selamatkan. Dengan tidak a
n kepalanya. Sudah sejak satu tahun berlalu
y. "Sabar ya? Ikhlaskan kepergian
t? Apa dia bisa bertahan?" Ia menoleh menatap Fera. Entah bagaimana perasaan kelurga korban
ki-laki. Ia pasti bisa bertahan. Kita
eluarganya?" Tanya dokter Richard, ia sejak ta
"Kita belum menemukan kart
u namanya," ucap dokter Richard menghela napasnya. Menghubungi pihak keluarga i
dari celana hingga kemeja. Ia akhi
telepon, dan pekerjaan bodyguard," Fera membaca kart
u namanya saja? Apa tidak ada
yang tertera dan menanyakannya ke warga seki
ponsel?" Tanya dok
ponsel Nathan yang sudah retak
emari, berikan itu kepadaku," dokte
than, membukanya dan mengambi
masang dua benda
dokter Richard mencari
ntak bertuliskan 'IBU' membuatnya bern
esan telepon dari operator menyataka
dokter berhasi
han. Tangannya terulur dan mengusap bekas darah di w
Emily tersungging, tersenyum tipis. Semoga saja Natha
menggeleng. "
rjawab," Fera mendesak dokter Richard untuk me
Richard menelepon tapi nomor
enangani pasien ini," mata dokter Richard menatap Nathan. Setengah wajah Nathan terl
*
, mereka membawa Na
rti suster, juga dokter
i luka parah saja kau tidak merasaksnnya," ucap Emily ketika me
an itu. Kesibukan 2 dokter dan 3 suster termasuk
aja, suara Elektrokar
Segera ambil CPR. Semoga
i-hati dan penuh konsentrasi. Upaya penyelamatan itu di
engan perawatan yang telaten dan bantuan dari tim medis yang berdedikasi, Nathan mulai mengalami pemulihan. Suasana di rua
emah. Ahh, terima kasih. Terkadang aku terlalu fokus dan tidak mendengar apapun," ujar dok
ganya. Aku pinjam ponselmu," p
a kontak, Emily mencari nama keluarga Nathan,
. Telep
a mulai menghubungi
an suara seorang wanita
u tau sendiri bagaimana bos di perusahaan ibu itu pe