The Witcher of Mallacht
ng saat ini tengah berjalan di tengah kegelapan, matanya ya
r wajahnya tidak bisa dilihat dengan jelas. Gadis itu memper
erjaga di depan pintu gerbang Nirthina, tempat yang menjadi hunian para p
itu sedikit tertarik ke samping memben
an yang terlihat memancarkan cahayanya hingga kulit
z kemudian melangkahkan kakin
rumput hijau yang terasa basah. Kakinya terus melang
ntang dari salah satu prajurit membuat
yang boleh bertamu ke Nirthina di malam hari. Kecual
erapa meter di hadapannya, para prajurit peri itu ter
raz dengan suara yang terdengar begitu
r prajurit-prajurit itu membuat bibir
elah mendapatkan ap
dur sembari menurunkan tudung yang menutupi kepalanya. Kini mereka semua bisa melihat
dari sini!" tanya mer
tama kalinya kalian melihat wajahku?" Delleaz ter
han muncul dari kedua telapak tangannya memb
enyihi
dia masuk ke dalam Nirthina, dia
puluhan anak panah juga mulai dilepaskan. Delleraz hanya diam dan tetap b
aa
aa
gitu saja ketika cahaya yang Delleraz lepaskan menyelimutinya. Peri-per
rbuk berwarna hitam dari dalam tas kulit yang ia kenakan, serbuk itu berubah menjadi asap ketika t
h! Ap
pai dia ber
r itu? Aku tidak
lihat dengan jelas di mana keberadaan Delleraz, asap itu benar-benar berhasil menutupi pa
atas tanah, ia menatap datar puluhan pe
lalu berlajan menuju ke depan pintu gerbang, ia mencoba untuk me
akan berani ke Nithina jika tidak dengan persiapan yang matang. Delleraz menggenggam aka
mbuang kesempatan, Delleraz segera masuk. Keindahan hutan Nithina langsung terlihat
membuat siapapun yang memandangnya akan merasa damai dan tenang. Delleraz membawa langka
ti sekarang ini tidak akan ada lagi peri yang berada di luar rumah. Mungkin itu adalah peraturan dari
ampai di tengah-tengah hutan Nirthina. Di sana terdapat satu pohon be
sesuatu yang begitu berharga
z dengan mata yang berbinar meli
ohon itu, dia tidak akan bisa menyelinap dan mengambil permata Dama
uburan dan cahaya di dalam hutan Nithina. Permata Damanta juga memberi energi serta kekuatan untuk mereka. Pa
tersisa dari dalam tasnya, ia menggenggam serbuk itu
sentak kaget meli
nti di
g memanahinya. Delleraz segera melemparkan serbuk yang ia genggam ke arah prajurit itu kem
semua terdengar batuk dan t
at
ua
ig
uk begitu saja membuat Delleraz buru-buru melo
ak langsung bersentuhan dengan permata Damanta, ia tersenyum saat meli
membuat cahaya di hutan Nirthina langsung redup seketika, bahkan tumbuhan yang t
apa i
mata
n permata Damanta ke dalam tas kulit yang ia selempangkan di bali
kini berdatangan dari segera arah, hal itu mem
enyihi
n menatap mereka se
kap d
pat Delleraz lihat para penduduk Nirthina yang keluar d
an langsung kehilangan cahaya ketika ia mencabut permata Damanta dari batang po
anah yang melesat ke arahnya. Delleraz melompat dan mengarahkan sihirnya untuk menghalau para praj
elepaskan anak panah ke arahnya. Mata Delleraz melebar melihatnya, ia segera menghind
penyihir itu mem