Menjadi Ibu Sambung Anak Duda Kaya
ilingnya. Dia takjub dengan ruangan sang direktur. Banyak barang antik yang t
pukau disaat anakku barusaja kau racuni?" u
bersalah. Aku tidak meracuni anak kec
ang terjadi padamu, jika Jaya tidak sadarkan diri. Aku buat
Anita sambil bangkit. Sebelum direktur menjawab, salah sat
ihatnya bersama!" titahnya sambil berjalan leb
pa dan jangan bertemu kembali!" ujar Anita yang berlari keluar dengan terburu-
us pemilik kafe. Rani Fatma, salah satu anak konglomerat, rekan sekaligus
ang membantumu sampai bisa mendapat pekerjaan itu. Aku dengar, direktur disana wajahnya sa
ormasi itu? Aku malah mendapat kesialan di tempat itu." Jelas A
ini. Apa kau tidak dapat email baru? Bisa saja mereka mengubah tempatnya atau waktun
klum sudah tua tetapi masih perawan." ucap Rani sambil tertawa seorang diri. Anita bangkit, mem
awan tua? Kata itu lebih cocok untuknya." Umpa
ng
ngan Anita bergerak cepat membuka pesan. Matanya memu
canmu. Kali ini, kau harus datang dan mencoba membuka hati untuk laki-lak
i. Apa hari ini adalah hari terburukku?" tanya Anita yang ber
yum manis Anita. Baru beberapa langkah menaiki tangga, lampu yang tadinya mati mendadak menyala dengan terang. Anita berhenti berjalan
ah lewat larut malam. Seharusnya nenek tidur lebih awal. Tidak bai
a akan berkumpul. Para sepupumu datang dan membawa pasangan mereka. Lalu, kau? Apa yang kau bawa? Sam
ang sendiri." jawab
nek lebih dulu. Biar nenek nilai, dia orang seperti apa." uca
nek kan?" jelas Anita yang sekilas kembali memunculkan amarah neneknya. Anak
ta!!
tetapi teriakannya tidak berubah sama sekali. Dengan menghela nafas kasar, Anita membuang dirinya ke tempat tidur.
Ting.
rtutup. Setelah menghentikan alarmnya, dia kembali berbaring, berniat melanjutkan
ik tangan Anita. Saat Anita tidak bangun, dia malah
berbicara kasar pada anak kecil. Dia mengelus dadanya
enek saja yang mengantarmu?" ucap Anita den
nya." ucapnya sambil mengibas rambut
ita yang tidak bisa mengalah ketika dirin
" teriaknya
temannya sedang dirawat disana. Dia menghubungi Rani di tengah perjalanan. Na
an?" tanya Anita yang berhenti berjalan ketika melihat Jaya dibawa suster dengan kursi
mpiri Jaya, namun anak itu langsung berlari ke arahnya setelah mendengar teriakan Anit
a datang!" ucap Jaya yan
tan mama? Apa aku benar mirip dengan mama mu?" t
an melihat Jaya menangis memanggil mama?
ang Jaya sambil menatap tajam ke arah Anita. Dia m
?" tanya suster sambil menutup
nya kenal.." Kata Anita terhent
a yang kini tersenyum bahagia. Anita dibuat pusing, bagaimana bisa wajah