icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Legenda Sage Pengendara Phoenix

Bab 7 Kuil Dewa Tempestia

Jumlah Kata:1471    |    Dirilis Pada: 18/07/2023

u. Aksi pertempuran kelompok miste

itu. Ada yang terjatuh, bahkan ada yang terinjak-injak sekelompok pengun

Tak ada lagi yang mengenakan mantel berkerudu

ngh betul-betul telah lenyap, mengh

r, pendongeng

lapangan. Dengan wajah memburuk, dia mengangkat pedangnya ting

ung di langit

a harap

cau suasana. Pihak militer akan mengambil tindakan tegas terhada

ota Begonia yang menghadiri eksekusi di alun-alun,

an Phoenix Mer

u betul-betul diberk

ng bercerita. Suara keras Kapten Bao tidak ber

itu, melintas didepan mata. Kiran ingin mengungkapkan kegembiraan, berbag

nyokong N

pihak pemerintah dan penyihir perempuan berambut putih itu, kalah

yat di Kota Begonia yang mendukung

berontakan menyala di hati semua orang. Mereka bercakap-cakap,

terdengar s

ah warna menjadi merah kekuningan. Ketika itu semua menatap k

n menakut-nakuti rakyat yang tidak memiliki kemampuan sihir. Waj

api ini memanggang ka

rdiam seketika. Mereka takut ancaman itu, se

cibir di

liannya di hadapan orang-orang lem

an Phoenix Merah, dia terlihat lemah, tak berkutik sama sekali.

itehouse adalah; omong kosong merusak negara, tapi tindakan

menjadi hening,

Begonia yan

mengumumkan hal penting." Eve melakukan jeda sebentar, m

biran bisik-bisik

anjing kecil, ketika Kl

menakut-nakuti kam

cibiran itu tak terd

jutkan or

diberlakukan jam malam -

dari Klan Phoenix tadi, rupa-rupa

ankan untuk keluar ruma

mulai protes! Tapi Ev

kenakan hukuman yang setimpal. Mungkin hukuman

an berjaga-jaga di setiap sudut kota, dan a

sik. Dengungan lebah penuh di langit alun-alun

ang be

roperasi ketika matahari telah terbenam?" K

mana aku bisa bekerja? Tolong beri s

um akan keberan

aranya ikut-ikut menggau

truksi yang dilimpahkan dari pe

lun kota. Bahkan disaksikan seisi kota Begonia ini!" Eve mengakhiri pidato menyeramkan itu dengan t

g, se

seisi kota, Eve Whitehouse

ah usia 15 tahun wajib berkumpul di alun-alun kota, u

an tersebut, dengan catatan tidak diizinkan mengenakan

teatrikal. Dia berjalan dengan langk

ntero alun-alun Kota Begonia. Jubah panjangnya mena

erburu-buru mengikuti langkah

i podium

ngar di mana-mana. Pemberlakuan jam malam ini jelas-jelas tidak disukai

+

n diperintah ibunya u

n pergi ke Kuil Dewa Tempestia untuk membakar dupa

eorang ibu aku berharap yang terbaik untuk kamu." Suar

ampak malu, Kora Wang ber

ban. Sekiranya berkenan, kamu dapat menunjukkan sedikit bakat

seperti biasa. Lagipula, rasanya telah lama sekali Kora Wan

il membuatnya tenang. Kiran memang berniat me

+

egonia. Ibu dan anak itu berjalan kaki, tidak

pudarnya kini berubah putih mengkilap. Dinding depan kuil, dilapisi penuh dengan

lah satu kota besar di

alam

jang dari kain katun sederhana, tapi tak mengurangi ketampanannya. Rambutnya yang panjang sepund

semisal perak, apalagi e

besar berpasir, dibawah patung Dewa Tempestia - itu adalah patung seo

it, ada mahkota emas di kepala. Dewa mengenakan jubah panjang yang diukir, tapi juga dilapisi dan diperindah de

gucap doa yang hanya

malu ketika harus mengucapkan doa pada Dewa, memin

membuang rasa jengah dan t

pelan memberi kod

dengan dua kawannya, Kai, dan Ming. Avena membuka mulut berusaha mem

irik sebentar ke arah ibunya yang terlihat k

Ming telah menunggu. Entah mengapa Kiran me

mengajak bertemu secara rahasia seakan-akan kita telah lama

tersenyum, apalagi tertawa.

pai kalian bertiga te

cakapan. Dia berb

besok akan dibawa ke Shangghu City. Akademi sihir di sana telah menanti sang be

dainya jika ia lulus uji bakat,

teringat ayah dan ibunya.

uji bakat, dia telah terharu

SAM

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka