Takdir Cinta Nadia
enang. Sherina yang semula tidak pernah merasakan ka
ahagia seperti ini ya," Nadia mengucap dengan
enjadi ibu yang baik untuk ku.
ulai dari bermain boneka dan
berdua sama Ayah?" tanya Nadia, ket
Bibi Inem yang membantu aku mandi da
? Dari tadi aku lihat tidak
keluarganya, paling besok pagi pulang ke sini lagi, Bu,"
Begit
ja menemani Sh
hwa dirinya belum sholat. Jam masih menunjukkan pu
dulu ya, Ibu mau sholat d
ab dalam keadaan masih tet
ang mewah itu, ternyata di dalam
ana, akan tetapi rumah ini lengkap den
, Nadia menelusuri kem
bahkan mobil saja berjejer r
ima mobil di dalam
i?" Tiba-tiba Marvel data
.." Nadia bingung
pa?" tanya M
t, tidak ada wajah menakutkan lagi. Di
ing lihat-lihat
Kasihan dia, bermain sendirian." ucap Ma
ergi dan menghampiri Sherina yan
an wajah berseri-seri. Ada kebahagiaan yang Nadia
adia menjawab dengan me
ama Ayah, Bu?"
Nanti sore ya.
Layaknya seperti seorang ibu dan anak k
u. Waktu sore telah tiba, Nadia
ada Marvel, perihal tidur di
cepat membuka mukenah
el di mana ya?"
dia menemukan sebuah ruangan. Nadia k
" bunyi dor
dan memerah. Entah apa yang merasuki Marvel, hingga dalam ji
nya tata krama ya. Dasar.... Gayanya saja berhi
idak ada orang." Nadia berbicara
arus menjawab apa. Dia hanya bisa meminta maaf, kar
terlalu membesar-besarkan masalah dan suka membentak. Sebab hati Nadia yang terlalu lembut, membuat Nadia sering
bi nangis?"
aimanapun aku tidak akan mempe
semua perkataan yang begitu menyakitkan. Mungkin den
pain ke ruangan i
it gugup, Na
Nanti malam, aku mau t
a putri kecilku, Sherina. Aku ingin kamu merawatnya, aku ingin kamu menjadi ibunya. Jangan kepedean, untuk menyentuhmu saja ak
a, Nadia memilih pergi ke tama
an untuk menderita?" Nadia bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, N
Nadia belajar untuk mensyukuri apa yang saat ini terjadi, berharap esok akan ada kea
a kenal. Nadia langsung menoleh dan ternyata memang be
taman ini, Ibu suka sekali di sini." Nad
, Bu?" tanya Sherina sembari
t, sebab Nadia masih menetrali
ah, bagaimana?" t
bersama, " Mendengar jawaban itu, Sher
wajahnya yang lucu dan imut serta s
a agar Sherina duduk
? Ada Ibu di sin
karang sudah ada ibu di sini. Jadi aku tidak be
Ibu pergi dari si
ca-kaca, Sherina tidak bisa membayangkan jika dia harus kehilangan ibu untuk kedua kalinya
h. Ibu pasti akan terus menjaga dan merawatmu." Nadia menyeka air mata Sherin
n ingkar janji?
janji." ja
s juga berusaha menepati janji, kepada seorang anak yang sudah dia sayangi. Nadia harus bertekad kuat,
a. Rasa trauma yang seharusnya tidak ada, justru menjelma dan selalu terbayang-bayang dalam ingatan. Jika pun Nadia bisa memilih dahulu, Nadia akan
dan hanya Allah yang maha tahu, apapun yan