JUST MATE
ersay- Ah, tidak! Maks
epat pastikan dia meninggal," kata Ibu Bellacia-Ibu tiri d
pun semakin sulit menarik nafasnya. Dia diracuni oleh kedua orang itu. Mengapa
ta berusaha berbicara pada
kembali melanjutkan ucapannya, "dasar bodoh. Tentu saja karena kami
lir karena rasa sakit pada fisiknya atau justru karena perasaannya terluka saat ini. Kenapa dia harus mati di tangan dua ora
nginkan ayahmu juga. Aku mencintai Ferdinand Soleil! Namun, pria itu selalu memprioritaskan dirimu d
ihan sekali, ibuku ini. Bila kau mati, ayahmu pasti hanya fokus pada
enata seolah mencari kepuasan atas rasa sakit Renata. Wajah Florencia
hal yang tidak bisa kuterima adalah kau bertunangan dengan orang yang kucintai! Dasar hama! Akhirnya, aku bisa membunuhmu
endadak ini. Mengapa Florencia tidak pernah mengatakan apa pun selama ini? Bagaim
nar-benar memandang Renata seolah dirinya seekor serangga. Rasa jijik dan
an ini begit
ngingatkanku pada setiap foto yang dipajang ayahmu di rumah ini. Aku ini istrinya! Namun, ayahmu berperilaku
ini. Dia benar-benar tulus, tetapi kenapa pembalasannya begini? Renata beg
hwa tidak bisa bergerak, tidak bisa bersuara, tetapi memiliki kesadaran adalah tiga kombinasi paling mengerika
a pakai dan dari man
lain yang membant
a? Mengapa dia belum
nya. Dari lahir, pertama berbicara, semua dongeng malam Ibunya, ajaran ayahnya, mimpinya,
Dewa Fenrir yang diturunkan Ibunya pada
a menuntut balas atas rasa sakit kaum-Nya. Dia juga membalas kebaikan bagi yang membahagiakan kaum-Nya. Namun, Dewa Fe
yang entah mengapa tergerus dari inga
k membuka mata berusaha men
menghantui mereka. Setiap langkah mereka tidak akan pernah tenang. Dia juga berharap ayahnya membalas mereka. Atau bahkan Sang Maha Adil,
i seperti itu? Percuma saja. Kami tid
saja, kita tidak takut. Apal
enata. Jadi, nikmatilah detik-det
am hidup kita," kata Florencia berbahagia
snya pertanda tidak mengerti m
menyalami tangan Ibunya, "selamat Nyonya Soleil,
ia senang. Perempuan itu benar-benar bangga pada putrinya yang mampu bersandiwara dalam menyayangi Renata. Padahal, usianya saat ma
ata mengalami pergumulan luar biasa. Ada penyesalan da
dengan mereka dan nyaris
blis ini dan jangan terperdaya ole
upakan Engkau sebagai Alfa dan Omega dalam hidup. Aku berasal dan kemba
terasa dingin. Samar-samar, dia mendengar suara menggelegar menyer
ihat, namun tak bisa. Renata sangat yakin bahwa ini bukanlah tangan ayahnya yang kasar ataupun tanga
n pewaris La Luna meninggal di