CEO itu Tunanganku
gu dia!" ketus gadis kecil den
nggema, menertawakan si kecil Melisa yang tengah
man sama anak culun kaya
eraih kerah baju anak laki-laki yang menurutnya sangat cerewet barusan. Di tari
anku, aku pukul kamu!" ketusnya s
karena Papanya sudah memasukkan dia di kelas bela diri seja
g, dan perundungan. Jiwa sosialnya menu
iam aja? Kenap
irihnya di sela-
gan cenge
aa
rga Antarez itu memang memiliki sifat lembut yang malah menjadi bume
bergantung dengan Melisa, hampir setiap hari mereka bermain bersama. Romm
, dan semua hinaan lain sudah sering Rommy terima. Namun di
n mengajarkan dasar bela diri pada Rommy. Berharap teman culunnya itu bisa mel
ketahui orang tuanya. Hanya dia dan Melisa yang tahu, mulai dari situlah Rommy
*
bangga atas apa yang di ajarkan Melisa. Hingga sampailah di penghuju
entu bukan dia saja yang bersedih, bahkan Melisa juga memi
dah karena Marcell harus mengurus perusahaan peninggalan Ibunya di
janji nggak akan nyusah
a akan sering komunikasi nantinya. Kamu jangan sedih, ya. Kita j
epat menaiki tangga menuju kamarnya. Rommy yang merasa tidak tega lantas menyusu
n, ya?" Melisa mengha
h. Tapi, aku janji bakal telepon kamu se
bali membasahi pipi gembulnya. Rommy membawa
annya kamu yang bil
au jauh dari
Melisa, ini kamu terima." Rommy
apa in
bingung mau kasih apa. Y
sih,
-sama
Rommy berjanji dalam hatinya akan selalu menjaga dirinya untuk Melisa, dia ak
*
kan p
a, perpisahan itu di iringi tangisan pilu. Terlebih Rommy
enelepon saat mereka telah tiba di Australia. Barulah Melisa meng
ita itu memandang lekat si kecil Rommy, memeluk era
i akan jaga diri baik-baik, dan Rommy a
, Sa
nikahi Melisa. Izinkan aku menjaga Melisa s
my sebelum anak kecil itu memasuki pesawat. Beberapa menit kemudian pesa
u. Setiap harinya ia akan menunggu saat Lioni menelpon, bahkan saat kepulangan keluarga
edih. Dia mulai menanyakan pada Mamanya apakah Rommy telah melupakannya? Kenapa Rommy tidak pula
ang menyebabkannya jarang pulang ke Indonesia. Dan Rommy, hanya bisa pas
selalu menangis saat keduanya membahas Melisa. Dan itu juga membuat hat
*
Tubuh tinggi tegap dan wajah tampan bak dewa yunani menjadikannya incaran wanita. Tu
gawasi perusahaan keluarga mereka. Namun, Rommy masih belu
g melamar Melisa. Apalagi saat ia tahu Bundanya sudah berencana
mulai jengah hanya mengawasi saja. Dia ingin segera menyapa gadis
kan salam Ayah dan Bunda pada keluar
walaupun Marcell baru akan pulang tiga bulan setelahnya. Tida
nya setiap malam karena merindukan kita, tolong sampaikan maaf
nd. Melisa pasti paham,
gadis yang manis. Calon menantu Bu
tergelak. Membayangkan Melisa menjadi bagian dari
annya, Bund. Melisa akan
Ayah dan Bunda sangat mengh
mpalnya yang langsung di ang
sional dengan otot yang matang. Dia sengaja menempa dirinya dengan keras agar bisa melupakan Ro
a pada pekerjaan. Yeah, dia bekerja freelance sebagai konsultan bisnis. Dengan mengguna
*
am
malam dari balkon. Udara dingin tidak menyurutkan niatnya wa
nggak? Atau malah mendung. Di sini cerah, Ro
sedihannya mau sekuat apapun usahanya. Bahkan di pergel
n bisa lepas dari bayang-bayang Rommy? Lalu,
nnya meraih laptop, membukanya, dan mulai mengerjakan beberapa pekerjaan
in
pada ponselnya. Gegas tangannya mengulur, namun sejurus kemudian
ok pulang ke Indonesia. Sam
ah berhenti. Ia bisa mendengar sendiri jantungnya berderu keras, t
?" gum
i menggumamkan nama itu. Nama yang selama dua pul