Penyesalan Ibu Mertua
i istri yang soleh. Namun, nyatanya. Jika hati telah dikotori.
Mas yang menafkahimu," kata Yusuf dengan sorot mata seriu
Mas?" tanya Febri ingin memasti
Atau, Mas sebagai suamimu!" Yusuf mene
pekik Fe
i!" teriak Yusuf melupakan isi hatinya. Suami mana yang tidak ta
Bukan hanya cantik dan berpenampilan menarik, tetapi sikapnya ya
ham dengan status yang disandang olehnya. Dimana, ridho suami. Merupakan ridhonya Tuhan, tetapi dia masih
h, Mas yang sala
ang paling bersalah. Komunitas yang baik harus diciptakan, sebab segala sesuatu. Memang har
pekerjaan. Aku sayang sama kamu, tapi ... aku tidak
ga memerlukan pekerjaan dan juga membutuhkan sang suami. Egois memang, t
kepada pelan, lalu meminta sang istri untuk beristriraha
r," pinta Yusuf dengan lemah–lembut d
dak marah lagi. Namun, ada sesuatu yang wanita itu tidak ketahu. Jika, sang sua
selama masih bisa," batin Yus
*
n kemeja putih, belengan pendek dan rok yang panjangnya dibawah lutut de
pinta Yusuf yang baru saja masuk ke dal
pakaian yang didominasi oleh warna biru dengan b
n gak sempat masak?" tanya Febri yang mer
pa pun yang dia lakukan seolah tid
dari ibu!" terang Yusuf dengan sorot ma
h ..
an itu, mereka pun bergegas keluar kamar. Namun, baru saja membuka pintu. Kini,
ian mau k
enir yang tenagh menagih hutang. Ibu Sella tidak
yang berusaha m,ungkin, tidak memb
ng keras kepala dan tidak pernah mau mengal
gak pernah kasih Ibu uang! La
tangga kami! Bukan, meng
Wanita itu malaahn mengeram, karena kesal
aka!" bentak Ibu Sella dengan
, gak kasih Ibu Mertua uang jajan lagi!" b
ap kalimat yang Febri keluarkan. Akan tetapi, dari sifat sang istri yang seolah telah kembali.
i gubris oleh anakanya sendiri. Malahan, Yusuf menarik
perti anak kecil yang tengah meraj
aknya dengan
idak di anggap lagi. Namun, Yusuf diam. Bukan karena memberla istrinya, tetapi tid
ergoncengan berdua, sungguh sebuah momen yang tid
wanita itu merasa amat lelah. Menghadapi ibu mertuanya,
uara yang agak keras. Karena, kalah sain
suf lagi, karena
Akhirnya, Yusuf menyerah dan memilih diam. Hingg
tanya kepada sang istri. Setelah, memakirkan motornya
gi?" tanya–nya denga
eperti itu?" terang Febri dengan suara yang sendu
n tanda tanya besar di dalam benak masing-m
ri!
, yang ternyata itu Mona. Wanita itu setenga
ang Mona dengan nafas yang memburu. Sedangkan F
?" terang Febri dan menujuk pakian Mona yang basah oleh kering
s Mona dengan cepat dan
ngser dan di gantikan oleh seseorang!" kata M
a ora