Gadis-nya Mas Dosen
h muach muachh...," Gadis mengungkapkan kesenangannya dan rasa terimakasihny
da Elang. Karena jelas dengan hanya berteriak-teriak heboh kesenangan Ela
ettt, Cinta banget sama kamu Mas, udah kaya mot
eleng-geleng kepala membaca pesan terimakasih dari Gad
gabungin Maria sama Teresa apa gimana sih, ini anak,
an rusak nama orang, n
kapan dia g
kuan, makin ogah aja punya is
Mas, btw Mas Elang baik banget
t yah, hmm pantes kita ngg
i nggak akan, ti
buat keram perut, sama obat pereda nyeri menstruasi,
aahhh aku teruhuraa
ukan karena diem-diem su
t baik sama s
er kaya Mas Elang bisa nikah sama aku yang anti bel
ma siapa? Perut kamu gim
pacar,
da-ngada, mana ada yang mau jadi pacar kamu yang hobinya salah-s
itu, beneran a
.
ku kan cantik Mas, asal Mas tahu
O a
lama-lama, tidur leb
adik. Karena sedari kecil Gadis selalu dijaga dan diajak bermain oleh Elang yang terpaut 13 tahun lebih tua dari Gadis. Meski Gadis selalu berakhir dengan omelan dan menghadapi sikap Elang yang dingin,
lang menolaknya. Namun karena beberapa alasan keduanya harus mau menyetujui, walau tak benar-ben
moga rencana perjodohan ini benar-be
*
a mengajar. Hari ini ia selesai lebih awal k
g mahasiswa. Dan Elang pun
ingkat dan dingi
at 11B1 tadi pagi, tapi tadi..., saya kesiangan
rlihat ragu untuk melanjutkan kalimantnya. Sampai Elang memasang mata tajamnya. "Ehm, apa boleh saya iku
pi masalah dan acara negosiasi dari mahasiswanya. Padahal sudah berkali-kali ia
saja, kamu saya perbolehkan ikut kelas siang, jangan lupa tu
ya Pak," balas mahasiswa Elang itu dengan nada senang dan gembira sekali karenanya
, dengan ia yang langsung
alang senangnya itu masih saja mengucap terimaka
eaksi Elang, malah hanya b
u kapan, Lang?" tanya seorang perempuan yang
n karenanya. Namun ia memilih untuk langsung berjalan cepat-cepat melintasinya.
itu bersama dengan langka
hon kepada Elang. Namun Elang hanya terus abai dan membawa
menghampiri hari-harinya di kampus. Pertama adalah orang yang sedang mengekorinya sekar
epat menyusul Elang, sampai kini mengimbangi dan sejajar dengan langkah-langkah Elang berjalan. Meski begitu Elang terus mengab
si dengan sikap Elang yang memang terkenal dingin dan jadi sebegitu membeku kepada dirinya. Ia b
dengan raut dan tatap dinginnya. Padahal semula hanya kepada
bicara, Lang,
memanggil teman Anda sendiri, kita sedang berada di lingkungan kampus, ingat itu, B
jadi jangan terus bersikap kaya gini, Lang," balas dosen Ke
an segalanya, dan membuat sikap saya berubah seperti sekarang," ucap Elang mengingatkan sem