icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Gadis-nya Mas Dosen

Bab 4 Chapter 3

Jumlah Kata:1119    |    Dirilis Pada: 13/06/2023

h muach muachh...," Gadis mengungkapkan kesenangannya dan rasa terimakasihny

da Elang. Karena jelas dengan hanya berteriak-teriak heboh kesenangan Ela

ettt, Cinta banget sama kamu Mas, udah kaya mot

eleng-geleng kepala membaca pesan terimakasih dari Gad

gabungin Maria sama Teresa apa gimana sih, ini anak,

an rusak nama orang, n

kapan dia g

kuan, makin ogah aja punya is

Mas, btw Mas Elang baik banget

t yah, hmm pantes kita ngg

i nggak akan, ti

buat keram perut, sama obat pereda nyeri menstruasi,

aahhh aku teruhuraa

ukan karena diem-diem su

t baik sama s

er kaya Mas Elang bisa nikah sama aku yang anti bel

ma siapa? Perut kamu gim

pacar,

da-ngada, mana ada yang mau jadi pacar kamu yang hobinya salah-s

itu, beneran a

.

ku kan cantik Mas, asal Mas tahu

O a

lama-lama, tidur leb

adik. Karena sedari kecil Gadis selalu dijaga dan diajak bermain oleh Elang yang terpaut 13 tahun lebih tua dari Gadis. Meski Gadis selalu berakhir dengan omelan dan menghadapi sikap Elang yang dingin,

lang menolaknya. Namun karena beberapa alasan keduanya harus mau menyetujui, walau tak benar-ben

moga rencana perjodohan ini benar-be

*

a mengajar. Hari ini ia selesai lebih awal k

g mahasiswa. Dan Elang pun

ingkat dan dingi

at 11B1 tadi pagi, tapi tadi..., saya kesiangan

rlihat ragu untuk melanjutkan kalimantnya. Sampai Elang memasang mata tajamnya. "Ehm, apa boleh saya iku

pi masalah dan acara negosiasi dari mahasiswanya. Padahal sudah berkali-kali ia

saja, kamu saya perbolehkan ikut kelas siang, jangan lupa tu

ya Pak," balas mahasiswa Elang itu dengan nada senang dan gembira sekali karenanya

, dengan ia yang langsung

alang senangnya itu masih saja mengucap terimaka

eaksi Elang, malah hanya b

u kapan, Lang?" tanya seorang perempuan yang

n karenanya. Namun ia memilih untuk langsung berjalan cepat-cepat melintasinya.

itu bersama dengan langka

hon kepada Elang. Namun Elang hanya terus abai dan membawa

menghampiri hari-harinya di kampus. Pertama adalah orang yang sedang mengekorinya sekar

epat menyusul Elang, sampai kini mengimbangi dan sejajar dengan langkah-langkah Elang berjalan. Meski begitu Elang terus mengab

si dengan sikap Elang yang memang terkenal dingin dan jadi sebegitu membeku kepada dirinya. Ia b

dengan raut dan tatap dinginnya. Padahal semula hanya kepada

bicara, Lang,

memanggil teman Anda sendiri, kita sedang berada di lingkungan kampus, ingat itu, B

jadi jangan terus bersikap kaya gini, Lang," balas dosen Ke

an segalanya, dan membuat sikap saya berubah seperti sekarang," ucap Elang mengingatkan sem

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka