The Duke's Daughter
anjang, berbalut selimutnya memandang kosong ke depan. Jendela berukuran sangat besar di hadapannya tentu masih tertutu
h ke hadapan Nivea dan membua
, k
mengganggu
temu dengan m
Maksud
ya kau buka du
ka semua tirai yang masih tertutup. Serta membuka beberapa bagian jendela agar udara pagi da
enunggu aku
cerita tentang... pertemuan An
ering memimpikan Kakek. Tapi, semalam rasanya... b
u mengatak
bicara tapi... kali ini belia
na? Apa yang... ditu
hwa gadis dalam lukisan itu adalah seorang pelayan kerajaan di
yakin,
riku. Justru Kakek ingin mengatakan bahwa diriku yang s
h Anda reinkarnasi dari
, untuk apa Kakek mengatakan hal it
kannya, nona. Saya harap Anda t
ngetahui kekuatan tanganku. Saat itu, Kakek yang lebih dulu mengetahuinya. Saat
disampaikan oleh Kakek saat beliau masih hidup dan yang satunya beliau menyampaikan pada Anda hanya lewat mi
uk sementara aku akan berhenti memikirkan hal
sisi jendela yang terbuka lebar. Gadis dengan warna rambut burgundy itu memandang ke
hangatnya telah siap. Seri mempersilahkan nonanya untuk beranjak pergi ke kama
sederhana berwarna merah muda pilihan Seri. Seperti biasanya, Seri menyi
berencana mengurai
ong kau san
k no
berdiri dari duduknya. Mematut diri sekali lagi di dep
Ibuku,
edang menikmati tehny
ang berada di sisi belakang kediamannya. Nivea berniat menemui sang Ibu sebelum p
at pag
amat pagi sayang. A
rasa cukup
an langsung pe
u akan perg
moga harimu menye
Terima kasih, Ibu. Aku hara
p mengantar Nivea dan Seri. Dalam perjalan
f. Boleh S
an apa, Seri? Kenapa ha
at Anda tampak sedan
atu. Sesuatu yang tampaknya mulai menggan
uruan ketiga, sepertinya
Siapa kakak kela
dia putra dari
Kau berca
meminta Saya menyampai
u baru mengatak
as tentang pertemuan dengan mendiang Kakek Anda, Saya jadi
pi, kapan kau bert
tuk duchess Elvira. Saya lihat pemuda itu juga
padamu? Apa dia bilan
sampaikan salamku untuk
ya sebagai tanda... bahwa dia me
ulu... dia suka mencari perhatian pada Anda? T
eka? Ah, sudahlah Seri! Aku
jalan lebih dulu ke area dimana biasanya para pelanggan dapat duduk menikmati suguhan roti dan minuman yang dijajakan di toko itu. Lalu ke
tai pekerjaannya membuat berbagai macam jenis roti. Dengan sepenuh hati, Nivea mencurahkan pikiran
l yang dia sukai. Dan baginya, setiap orang berhak menikmati sebuah roti tanpa harus membedakan dia datang dari kalangan mana.