icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Harga Diri yang Tergadai

Bab 4 Pernikahan tak biasa

Jumlah Kata:938    |    Dirilis Pada: 21/06/2023

dekat. Jelas saja hal itu membuat Jingga bingung, b

s dia lakukan adalah tinggal serumah dan tidur dalam kamar ya

eringis nyeri. Senekat itu dirinya d

baktinya. Bakti sebagai anak, yang belum

ia telah sampai di depan pintu ma

lek

Tampak dimatanya Mona dan sang B

terbit di sudu

semakin membaik dan pulih. Wajahnya tak lagi pucat seperti kemarin

ya Jingga sesaat setelah s

i cepat pulih. Kamu sendiri bagaimana, kamu sudah makan? Wajahmu tampak

karena Jingga belum mandi, makanya wajah ini terlihat lelah." sanggah Jingga

an Ibu hhmm?" ta

mua berkat kemurahan hati bosmu, Nak. Nanti bila ada kesempatan, Ibu ingin sekali bertemu dengannya, untuk mengucapka

ada Ibu," ucap Jingga akhirnya. Hal

ak? Katakan

pangkuan Arumi, tak ingin ber

isana dan tidak bisa selalu menjenguk ibu, tapi Jingga janji akan meluangkan waktu. Ibu baik-baiklah dirumah bersama Mona ya

ayar untuk semua kebaikan yang diberikan oleh pria itu. Tapi tak apa,

a bersama Mona, adikmu." Arumi mengusap lembut ramb

alanya, menatap wajah

a belum bisa mengatakan yang sebenarnya saat ini. Maafkan Jingga. Jingga janj

g kalau kamu bisa pulang setiap akhir pekan?" tanya

u-buru Jingga menghapus

a jauh dari Ibu, sesaat saja

gan benar, Bos mu sudah begitu baik. Sudah seh

tau apa yang harus Jingga lakukan," kembal

ibuk dengan gawai yang tidak kala

tukan oleh Bimas

rukuran cukup besar, bahkan bila dibandingkan den

arna putih tulang, seikat mawar putih, juga sebuah

g terpancar dari raut wajahnya, meski

i depan cermin berukuran besar it

dicintai. Ditemani Ibu dan Adik sebagai

Bahkan saat ini, tak ada satupun

dalam dada. Dia harus ikhlas, karena memang jalan ini yang tel

Tok.

uara ketuka

sekedar melihat

ai. Mari Nona, saya akan menga

ikl

yang menjemputnya tadi, membawanya ke se

pernikahan itu. Sebuah dekorasi pernik

unggu seorang pria berumur yang Dia yakini adalah seora

. Dimana cal

. Sempat terbayang olehnya bahwa hari ini dia akan m

sekat pembatas, meskipun agak menerawang, n

ng, bahkan untuk merangkai pern

sudut bibirnya, sebuah senyum s

nikahinya, tak ingi

siapan, janji suci pernikahan pun m

etap saja air matanya mengalir, mendengar pria itu menguca

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka