icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Nafsu Kakak Tiriku

Bab 4 Sebuah Nasehat

Jumlah Kata:1033    |    Dirilis Pada: 07/06/2023

parnya ke tong sampah, Abdi pergi berlalu, keluar rum

sikan Abdi suaminya tersebut minum-minuman di depannya. Seperti apa yan

ama sama pria pemabuk yang selama ini kamu taku

mi impiannya yang selalu ia pinta tiap malam itu minum-minuman di depannya

tersebut menodongkan bapaknya istri seperti Marya

wanita paruh baya masuk ke dalam rum

m, Ny

Laily, membuat Mbok Id

ya kebiasaan dengan Tuan A

awab salam

ng bekerja di rumah Tuan Abdi. Pa

alau ternyata Abdi punya pemb

tikan. Sebab menatap pria itu saja saat

a di sini?"

ore Mbok pulang, rumah

sekarang balik?" ta

. Katanya suruh bersih

di. Ternyata pria itu tak seburuk yang ia

ih, Mbok,"

ya juga akan menyiapkan m

k lapar, nanti saya akan lang

an agar menyiapkan ma

ung tersenyum seraya menggeleng. "Gak perlu, Mbok.

jangan sungkan apalagi takut, dia tak s

. Namun dalam hati ia mengaminkan perkataan Mbok

*

pintu rumah, ia langsun

an pecinya tersebut Seng

ly segera sali

Ilham setelah melihat pakaian L

a,

zin sama

a. "Dia tidak ada di sini, Pak. Semalam ia keluar saat Laily mas

pa

sengaj

k Ilham m

yang bilang, Pak." Laily me

"Boleh Bapak bicara?" Mata Pa

ly mengajak bapaknya duduk di

ak Ilham setelah duduk

kamu untuk bert

k?" Alis Lai

an Bapak agar kamu bisa terhindar dari sanksi warga yang ingin mengusirmu. Namun karena

anya berkali-kali. Berusaha

. Maaf, cerai

lan. "Bapak tahu kamu takut pada p

karang suami

menginginkan pernikahan ini, kamu ter

bukan mainan,

tahu. Tapi j

perti Mas Abdi. Namun disisi lain, Laily punya harapan untuk menikah satu kal

uhan juga membencinya. Lagipula…jika Laily meminta cerai setelah situasi sudah aman, kesannya Laily mempermainkan

g baru sehari menjadi suaminya itu sed

namun jika mempermainkan ibadah menikah jelas Laily b

tu lebih besar daripada harapan Laily untuk menikahi pria yang se

m menyentuh pundak Laily. Seolah memberika

ly tersenyum. Tangannya

nkan. Kadang Allah memang tak memberikan apa yang kamu inginkan,

h kupu-kupu indah dan mempesona, Allah memberi kita seekor ulat berbulu yang kita melihatnya saja jijik. Namun seiring berjalannya waktu juga, sebuah kaktus

alami saat ini, Laily seolah mendapatkan semangat baru untuk menjalani hidup ber

ia dengar. Dalam hati ia berdoa semoga kehidu

. Bahagiamu … me

ra menghambur ke pelukan pria y

seperti halnya air, akan Laily ikuti alurnya, seba

k!" Pak Ilham mengelus kep

Pak." Tangan Laily

__

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka